Teknik Negosiasi

Berdasarkan pengalaman dan inspirasi mahasiswa yang biasa2 saja bukan trainer2 SDM yang handal 😀

Sebenarnya negosiasi sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Negosiasi dapat diartikan sebagai proses tawar-menawar untuk meloloskan keinginan kita untuk mencapai kesepakatan. Dari pengertian itu bisa dilihat ada beberapa komponen yaitu :
  • ada 2 pihak yang melakukan negosiasi, apakah itu perorangan, tim, atau mewakili lembaganya.
  • terjadi proses tawar menawar
  • tujuan
Beberapa contoh sederhana negosiasi antara lain :
  • di tawar menawar harga di pasar biasanya yang wanita sering melakukannya
  • melobi dosen ketika telat masuk kuliah.
  • lobby dalam sebuah forum, dll

Beberapa pertimbangan dalam melakukan negosiasi.

  1. Persiapan, hal ini wajib dilakukan, misalnya memahami apa tujuan yang kita ingin capai, apa alternatif jika terjadi A, B dan C.2. Mengetahui lawan negosiasi, sehingga kita mengetahui cara menberikan strategi dalam negosiasi. Ketika mengajukan proposal ke perusahaan tanpa membaca proposal dulu, tentunya kita akan semakin dijatuhkan oleh perusahaan itu. Termasuk persiapan penampilan.
  2. sering2 bertanya untuk mengeksplor keinginan dari lawan kita, dengan demikian kita memiliki siasat yang jitu untuk memenuhi keinginan kita. semisal : “Bapak sendiri melihat mahasiswa keinginannya seperti apa?”, dengan jawaban yang diberikan kita bisa memberikan timpalan, “yah, mahasiswa seperti itu juga yang kita inginkan mengapa kami mengadakan kegiatan ini”
  3. Memberikan tawaran yang maksimal atau minimal mungkin, misalnya sebagai pembeli, harus menawar harga serendah-rendahnya, dan jika sebagai penjual, menjual dengan harga yang setinggi-tingginya.
  4. Menggunakan kekuatan yang ada, misalnya dalam hal melobi pihak rektorat untuk tetap mengadakan pengkaderan di kampus “di belakang kami ada 15.ooo mahasiswa yang mendukung kami tetap melaksanakan pengkaderan ini”.
  5. Menyakinkan sebaiknya menggunakan angka seperti yang saya sebutkan di contoh di point sebelumnya agar lebih menyakinkan.
  6. Menggunakan identitas yang bisa membuat lawan bicara kita menjadi takluk, semisal “Kami adalah mahasiswa UNAIR salah satu kampus terbaik di Indonesia”
  7. Selalu mempunyai ide2 tawaran semisal ke perusahaan minta sponsor, jangan selalu mintanya uang, tapi kan bisa berupa barang, mechandise, media publikasi, atau pun komunikasi.
  8. Selalu bersahabat, jadi akan menuju suatu pencapaian keputusan yang mudah. Jika sama-sama ngotot yang masing-masing akan tidak mendapatkan hasil dari negosiasi.

Hal yang perlu disadari dalam bernegosiasi adalah kejujuran karena memiliki peran penting dalam keberlangsungan kerjasama negosiasi itu. Memang negosiasi itu bisa saja berarah ke hal yang positif atau malah menjadi negatif, misalnya menggunakan ancaman setelah tidak dapat mendapatkan keputusan yang diinginkan. Semisal “Jikalau kamu tidak mau menikahi saya, saya bunuh diri saja”, hahaha itu negosiasi yang sudah menggunakan ancaman segala.

Ada lagi tempat negosiasi, kalau perusahaan-perusahaan besar biasanya tempat-tempat eksklusif menjadi tempat yang baik untuk negosiasi seperti di lapangan golf atau di hotel. Tergantung lagi seberapa tingkat kepentingan dari negosiasi yang kita ajukan.

Tahapan-tahapan dalam bernegosiasi
1. Perkenalan dan basa-basi lainnya, semisal apa kabar? gimana hari ini? perusahaannya makin mantap saja.
2. Menyampaikan keinginan
3. tawar-menawar
4. mencapai keputusan
5. Deal
Dan hasil dari negosiasi bisa berupa kemenangan di kedua belah pihak, ada yang untung dan ada yang rugi, atau rugi kedua pihak malah, atau negosiasi itu tidak memberikan hasil apapun.

Dari tanya jawab dan diskusi beberapa hal yang kita ketahui :

  1. kadang negosiasi tidak bisa didapatkan dalam pertemuan sekali saja, jadi tetap berusaha untuk mendapatkan keinginan kita di pertemuan selanjutnya
  2. jangan hanya terhenti dalam proses pertama tawar menawar
  3. memberikan kompensasi yang adil, jangan berat sebelah.

Menjadi negosiator yang baik dan terampil memang dibutuhkan keterampilan dan pengalaman, sehingga kuncinya adalah sering berlatih. Dan sekali lagi semua itu hanya teori-teori belaka tanpa mempraktekkannya percuma hanya sia-sia.

NB : tulisan ini tidak terstruktur rapi karena disampaikan dengan catatan kecil saja, dan mengingat2 pemberian materi ini ke penerima Beasiswa ETOS

Diterbitkan oleh aRuL

blogger, netizen, engineer wanna be, sometimes as a trainer, and maybe a consultant for anything

84 tanggapan untuk “Teknik Negosiasi

  1. @ Abeeayang™ : amin, semoga bermanfaat, semoga bisa bernegosiasi dengan Tuhan, jangan lupa persiapkan doa dan ibadahnya 🙂
    iyah deh… sama2 menang deh negosiasinya 😀

  2. Bahasa dalam postingan ini beda. Ndak kayak biasanya. apa karena pengaruh nggarap TA, mas aRul, hehehehe 😆
    BTW, negosiasi agaknya kini meluas nilai aplikatinfya. Tak hanya dalam dunia pasar yang sarat dengan tawar-menawar, bahkan dalam dunia politik pun negosiasi menjadi wajib hukumnya.

  3. “Bapak sendiri melihat mahasiswa keinginannya seperti apa?”, dengan jawaban yang diberikan kita bisa memberikan timpalan, “yah, mahasiswa seperti itu juga yang kita inginkan mengapa kami mengadakan kegiatan ini”

    Wow… Ini kemungkinan sukses nya sepertinya besar ini… 😀
    Bisa dipraktekkan ini…

  4. @ Sawali Tuhusetya : bahasa bagaimana pak? hehehe 😀
    iyah lebih banyak variasinya, dan digunakan dibanyak tempat.
    nah itu sering2 berlatih tentunya karena setiap orang sudah punya rumus tersendiri untuk melakukan negosiasi yang sukses.
    termasuk di dunia politik, cara2 baik dan benar kadang dilakukan.

    @ Praditya : wew… semoga sukses deh… hehehe 🙂

  5. @ fauzansigma : weleh2 hanya mahasiswa biasa koq untuk berbagi ilmu nih,
    saya buka koment untuk teman2 yang punya pengalaman lebih baik dalam hal negosiasi 🙂
    @Gyl : terima kasih…. ilmunya Gyl mau dibagi2 juga bisa koq…

  6. jadi pemandu ya? 🙄
    aku sudah mo pensiun :mrgreen:
    mo kabur sebelum disuruh mandu PPTD *siyul2*
    ntar jadi pemandu tamu aja :mrgreen:

    nambahin rul, negosiasi itu bakalan lebih mulus kalo sama2 openmind, ndak mengejar kalah atau menang, sebisa mungkin orientasinya demi mencari kesepakatan bersama 😉

  7. @ vend : pemandu? hehehe blum lulus jadi masih tetap jd pemandu… 😀
    iyah openmind benar banget, supaya sama2 untung 🙂
    @ fauzansigma : hehehe, kapan2 saya nulis metodenya tapi dalam prespektif saya 🙂
    @ daengrusle : iyah daeng, masing2 kalo punya ide yang sama tentunya akan cepat negonya 🙂
    @ lahapasi : okeh.. thx 😀
    @ rozenesia : iyah itu juga pendekatan budaya dan kultur, supaya sama2 bisa mendekatkan diri…. sip… 🙂

  8. OOT dikit… kalo permintaan akan uang naik… penawaran akan barang diturunkan atau ikut dinaikkan…??? atau quantity dan price juga ditingkatkan…???

    *joged-joged najjong ngeliat mas aRuL bingung jawabnya*

  9. mas arul, biasanya negosiasi bisnis bos bos besar lebih licin kalo nego-nya di klub2 hedon dengan 5 gadis penghibur yang akhirnya jadi bareng2 tidur.. biasanya cara2 begini besoknya langsung DEAL 😆

  10. ….Menjadi negosiator yang baik dan terampil memang dibutuhkan keterampilan dan pengalaman, sehingga kuncinya adalah sering berlatih…..

    ==================
    Latihan negosiasi ahh… 🙂

    Eh Mas Arul… ehm, punya temen cewek cakep gak…?
    Kenalin aku donk…
    ‘Ntar aku kasih temenku yg cewek juga deh…
    Mau gak…?
    Ayo mau gak…???
    Mau yaa….?
    Please….

    *kabur sebelum mas arul menerima negosiasinya….* :mrgreen:

  11. Ada issue menarik ketika bicara ttg kejujuran dan gertakan. Dalam contoh yg diberikan, “di belakang kami ada 15.ooo mahasiswa yang mendukung kami…”. Well, benarkah smcm itu? Rektorat bisa bertanya, mahasiswa yg mana itu? dari mana angka itu muncul. Atau bentuk yg lain,”Seluruh rakyat mendukung kami”, atau, “Seluruh pejabat pemerintah korup dan tidak dapat dipercaya”. Certainty (penggunaan kata Pasti, Mungkin, Berpeluang besar, kecil kemungkinan dan semacamnya) dan Quantifier (seluruhnya, sebagian besar, minoritas dari, dan semacamnya) biasanya kurang diperhatikan dalam membuat gertakan. Tapi toh ini biasanya dianggap lumrah 😉

  12. @ mahma mahendra : he eh.. kan blum lulus jadi masih punya tanggung jawab mandu, tapi materi ini kemaren sy sampekan bukan pas mandu koq 😀
    @ Andrew Wijaya : yah.. yah…. gw bukan ekonom 😀
    normalnya sih penawaran dinaikkan tapi itu semuakan tergantung penjual dan pembelinya lagi…. mereka mau menaikkan qualitas atau harganya 😛
    @ brainstorm : kan segala cara bisa ditempuh untuk meloloskan negosiasi kita, yang carany halal atau haram. makanya liat si lawan bisnis kita itu mau kayak gimana…. 😀
    @ shinobigatakutmati : he eh…. kurang ulet kali menyakinkannya, fotocopi, apalagi itu harga standar biasanya susah di lobi, tapi menggunakan cara2 lain dong.
    negosiasi kadang tidak bisa menggunakan satu cara atau dua cara harus memikirkan banyak alternatif jika tidak A, tidak B dan sebagainya 🙂
    @ gempur : waduh…. mati kon… 😀
    yah.. yah… sayakan cuman belajar dari pengalaman, moga pengalaman itu bisa dipake deh 🙂
    @ regsa : hahaha….. yang jelas dekati dulu anaknya… hehehe, kalo dah setuju pasti deh dilancarkan. trus baik hati, tunjukkan ketulusan, rajin berdoa, dan lakukan sebaik mungkin… 😀
    sebenarny tergantung lagi karakter calon mertua kita, seperti apa, liat kelebihan dan kekurangannya, dia bisa didekati pake apa. saya rasa seperti yang sy jelaskan di atas mungkin bisa di pake… 😀
    ntar deh sy posting cara negosiasi sama camer… bagi yang kebelet nikah 😛
    @ deking : tuh sudah sy jawab di atas. 😛
    *yang kebelet mau nikah 😛 *
    @ Dimas : waduh anda kayaknya lebih profesional… sy mah beajar dari pengalaman doang, ngak ada dari materi kuliah 😀 *gwkan anak elektro men *
    Salam kenal jg yah 🙂
    @ antarpulau : weleh2… iyah sering berlatih… 😛
    tawarannya difikir dulu yah.. hehehehe 😀
    @ Guntar : iyah mas, seperti demikian sih adanya, orang2 sudah belajar banyak dari ilmu2 negosiasi baik di beri materi maupun pengalaman. semakin banyak tau tips dan trik menjadi negosiator ulung, baik itu dalam pihak penjual maupun pembeli.
    Mau tidak mau kita juga harus mempelajari semua teknik negosiasi lainnya, supaya kta lebih unggung. Seperti contoh itu, memang kadang tidak digubris, toh itu hanya salah satu cara aja, dan jika tidak berhasil tips lain agaknya perlu dilakukan.
    Intinya sih penggunaan kekuatan, semisal “Di kubu kami Pihak Presiden mendukung kami” dan tentu saja perlu diberikan keyakinan2 tambahan tidak sampai disitu saja.
    @ dodot : belajar dari pengalaman itu adalah indah yang disertai teori2 yg bagus2.
    semua teori2 yang terciptakan semuanya dari pengalaman koq.
    Tapi saya rasa bukan faktor keturunan koq, kebetulan saja mungkin orang tuanya sering mengajarkan yah akhirnya si anak ini banyak pengalaman bernegosiasi.
    @ tukangkopi : negosiasi jualan kopi yah? hehehehe 😀
    @ rara : iyah, udah lama hehe cabut hiatusnya…. TA masih jalan.. doakan saja… 😀
    @ rani : iyah.. hehehe.. kalo itu mah ngak lah.. idealisme rek ..:P
    selama kita masih mampu kenapa harus dinego yah ngak? 😀
    salam kenal juga 🙂

  13. @ nicoustic : he2…. ini kebetulan mo berbagi, tapi semua orang sudah tau koq tentang negosiasi jadi intinya sih sering2 bernegosiasi dan berbagi pengalaman2.
    Kejujuran dikedepankan supaya ke depan, hasil dari tindak lanjut negosiasi tidak memberikan perkara dibelakangnya.
    Dan juga supaya tecipta kerjasama yang baik dan itu merupakan kepercayaan loh buat kita .
    @ qzink666 : *ngak basbang koq*
    iyah benar kali, kalo kita sudah menanamkan menang kalah, tentunya pasti itu mau melakukan kejahatan.. hehehe….
    Semuanya kembali lagi ke niat orang melakukan negosiasi 🙂
    terima kasih tambahannya 🙂

  14. @ daeng limpo : kalo tips negosiasi sama setan harus negosiasi sama Tuhan dulu, nah cara bernegosiasi sama Tuhan, yah harus beribadah yang baik, dan selalu bersyukur, menjauhi laranganNya dan mematuhi perintahNya. 😀
    pasti deh kalo Tuhan akan memudahkan negosiasi kita sama setan 😀

    @ I know what you did last summer : yah lebih baguskan, sama2 bisa memberikan kemenangan 🙂

    @ Sir Arthur Moerz : yah nawar belanjaan, duit, proposal, dan lain..
    bokep boleh juga, kamu mau?
    *lempar Moerz ke situs bokep 😛 *

  15. Tidak ada nego2an. Itu kalau lagi emosi ya :mrgreen:

    Negosiasi perlu pendekatan dan jahatnya lagi perlu mencari kelemahan pihak lawan. Kalau tidak ketemu pake jurus ampuh itu, hehehehe. Semacam ancaman yang lebih halus bentuknya.

  16. @ atapsenja : hehehe, itu mah ngak akan selesai permasalahan kalo emosian 😀
    iyah namanya juga untuk meloloskan nego, harus tau kekuatan dan kelemahan lawan.
    tapi setidaknya memberikan kebaikan buat kedua2nya.

  17. sebelum negosiasi dilakukan kita harus tahu bargaining position keduabelah pihak. Kemudian tentukan strategi yg akan kita gunakan. Bargaining power mana yg akan kita pakai. Harus efektif & efisien agar tercapai kesepakatan optimal. Perhatikan pula aspek komunikasi, seperti bahasa dan media yg akan digunakan.

  18. @ deteksi : *weleh2 mahasiswa TI ngomong saya dikalah nih 😀 *

    sebelum negosiasi dilakukan kita harus tahu bargaining position keduabelah pihak. Kemudian tentukan strategi yg akan kita gunakan

    yah memang harus melihat kedudukan masing2 pihak sangat perlu, jangan sampai kita menganggap remeh, tau2nya nanti mereka lebih tinggi bargainingnya.
    yah perlunya melihat lawan 🙂

    Perhatikan pula aspek komunikasi, seperti bahasa dan media yg akan digunakan.

    Iyah kemampuan komunikasi juga menjadi peran di sini, namanya juga negosiasi sebagai softskill, kemampuan komunikasi berperan utama.
    bagaimana jikalau orang tidak mampu berbicara efektif atau mendengar aktif, yah bisa2 negosiasinya akan terhambat 🙂

  19. negosiasi hanya akan berhasil dilakukan bila kedua belah pihak saling memberi dan menerima, pemaksaan kehendak kepada pihak lain, bukan negosiasi tapi intimidasi (koq seperti pilkada ?). Semua hal di dunia ini bisa dinegosiasikan kecuali Takdir !

  20. @ fetro : masa iya? amin yah …. semoga kita pada jag negosiasinya 🙂
    @ karangisla : mestinya seperti itu, tapi tidak bisa dipungkiri intimidasi atau ancaman memang kadang dilakukan apalagi jika negosiasi mandek, ancaman kayaknya menjadi solusi.
    tapi pada akhirnya negosiasi yang baik ketika kedua2 mendapat untung.
    @ Fakhrurrozy : Pak saya hanya orang2 biasa saja pak, cuman berbagi pengalaman saja, hehehe 😀
    kalo berbagi pengalaman bisa koq pak 🙂
    okeh sama2 pak kunjungannya 🙂 amin semoga manfaatnya bukan hanya buat kita tapi semuanya 🙂
    Waalaikum salam.
    @ ridu : iyah itu juga pake teknik negosiasi, apalagi kan sama2 membutuhkan cie.. cie…. halah… ntar aja deh ngomongin itu 😀 atau ada yg mau berbagi pengalaman kah?
    @ almascatie : nah itu pernah juga saya lakukan… hehehe sekalian diceritakan dong negosiasinya…. 😀
    tapi kadang polisi sudah mempan apalagi yang sering kawal demo, perlu siasat lain, supaya berhasil demonya, hehehe 🙂
    @ cK : sering nego? dari pengalaman selama ini koq. ke pasar? halah saya orangnya paling malas ke pasar…. dan memang sih kalo tawar menawar itu pasti saya agak lebih lama… maklum belajar dari ibu.. hahahaha 😀

  21. Sayap-Ku : terima kasih ade, wah perhatian banget deh sama fotonya… 😀 hehehe…. iyah kan bukan bagian malah, tapi memang proses koq. bagaimana jika bapaknya tidak mau memberi taukan alamatnya, yah butuh teknik negosiasi dong 😀
    memang semua hal di dunia ini pasti melewati proses negosiasi, apakah negosiasi dengan diri sendiri maupun orang lain. 🙂
    seperti yang dikatakan daengisla, cuman takdir yang tidak bisa dinegosiasi 😀

  22. @ peyek : hehehe sudah tuh saya bahas menjawab koment deking dan regsa 😀
    @ venus : he eh…. itu memang salah satu langkah praktis ketika bernego. 😀 negatif negosiasi lah 😀
    @ caplang[dot]net : hahaha.. iyah itu bagian termasuk 🙂

  23. Sama spt kita perlu tahu seluk beluk keburukan agar bisa mengenali dan mencari titik peka nya (utk diubah jadi kebaikan), maka begitu pula dg teknik negosiasi; kita perlu tau berbagai cacat logika dan cara2 kotor yg digunakan, agar tau gimana mengantisipasi dan melumpuhkannya 🙂

  24. @ Guntar : *seorang trainer handal nih yang ngoment 🙂 * iyah benar banget mas 🙂
    tapi memang perlu belajar banyak mas yah untuk mengetahui karakteristik lawan.

    *jawaban seorang trainer tidak perlu diragukan lagi nih 🙂 *

  25. @ tukang foto keliling : iyah bisa belajar dari mereka2 juga. tapikan berbeda situasi berbeda juga cara walaupun itu dasarnya sama, tapi strategi juga beda dan akan lebih khusus untuk berbagai kondisi.
    @ GoenRock : makanya negosiasinya pake doa, trus bersyukur juga. dan jangan lupa mematuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya

  26. Seorang wanita punya banyak kelebihan dalam hal negosiasi dibandingkan dengan seorang lelaki. Lelaki yang tinggi, besar, perkasa, sangat mudah diluluhkan oleh seorang perempuan lembut.

  27. Masing-masing orang tentunya memiliki tehnik lobby masing-masing. Dengan adanya tehnik ini kami khususnya saya sendiri sangat kagum dengan tehnik ini. Namun, kita jangan lupa bahwa Lobby adalah lahir dari masing-masing orang. Manakala orang memiliki dan mampu mengasahnya maka setiap sesuatu bisa rahasi.
    Terimakasih…

Tinggalkan komentar