Prediksi Pilkada Jawa Timur 2008 Putaran Kedua

Sebenarnya sebelum terjadi putaran kedua pilkada Jawa Timur ini, saya mau juga membahas pilkada dengan 5 pasangan calon ini, tapi analisis saya bahwa ada 4 calon yang bersaing ketat, sehingga sulit menentukan siapa yang bisa memimpin perolehan suara. Dan terbukti ternyata 4 calon berada di kisaran 20 % perolehan suara, dan terjadi pula lah putaran kedua yang mengantarkan Calon No urut 1, Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono, dan Calon No. urut 5, Soekarwo-Saifullah Yusuf melanggeng.

Walau masih berada dalam masa tenang, beberapa poster-poster calon masih bertebaran di mana-mana. Berdasarkan hasil polling menggunakan fasilitas Polldaddynya wordpress.com, hasilnya (saat saya menuliskan postingan ini) :

• Khofifah Indar Parawansa-Mujiono : 46 %
• Soekarwo-Saifullah Yusuf : 54 %

Ket : menggunakan sistem persentase, dan block by cookies dan IP address 🙂 jadi ngak bisa milih lebih dari sekali kecuali mau mengakali IP address 😀

Berdasarkan info dari media cetak dan TV terlihat bahwa Partai besar PDIP mendukung Kaji, PKB sendiri yang memiliki 2 kubu memihak ke KarSa, begitu juga Golkar cenderungnya ke Karsa. Namun tidak menjamin juga suara partai itu bisa memenangkan salah satu kandidat. Perkembangan setiap saat bisa terjadi, begitu juga prediksi kadang harus selalu diupdate untuk mengurangi presisi suatu perkiraan.

Saya sendiri menerawang kedua pasangan ini memiliki kans besar untuk memimpin Jatim, sama kuatnya, bayangkan saja, Khofifah di akhir-akhir pendaftaran ternyata dia bisa melesat menjadi yang kedua mengalahkan pasangan lainnya. Juga peran Pakde Karwo yang sudah merakyat sehingga tidak sulit kiranya untuk memperkenalkan diri.

Secara performa penampilan Khofifah menunjukkan kelas seorang orator ulung, mampu memukau orang yang menyaksikan pidatonya. Beda dengan Soekarwo sendiri saya kurang melihat sense of lead ketika menyampaikan sesuatu di depan umum.

Namun bagi saya kedua pasangan ini tepat saja sama kurangnya. Dari presentasi Kaji terlihat memihak kepada pebisnis/investor dalam membangun Jatim padahal yang perlu ditekankan di sini adalah bagaimana mengedepankan kepentingan masyarakat bukan Investor.

Begitu juga dengan KarSa, yang katanya sudah melakukan kampanye duluan lewat produk-produk daerahnya sejak Pakde Karwo menjabat Sekdaprov itu. Keberpihakannya juga selalu dipertanyakan.

Saya tidak mengajak anda Golput malah salah mengajak anda untuk memilih salah satunya, pilihlah terbaik dari mereka.

Saya sebenarnya menjagokan Kaji menang, karena kepintaran dalam pemikiran dan orang di luar pemerintahan sebelumnya jadi bisa memberikan perubahan, dibanding Soekarwo yang merupakan orang lama yah bagi saya malah nanti tidak akan memberikan perubahan berarti bagi Jatim.

Namun saya tetap memprediksikan KarSa menang, karena memiliki kekuatan yang lebih dari KaJi walau secara kepintaran masih dimiliki oleh Khofifah. Kekuatan massa PKS yang militan dalam memilih, kekuatan PKB 2 kubu yang dipegang, dan juga peran Soekarwo yang sempat ikut konvensi partai PDIP. Walau kata teman saya, siapa yang bisa pegang NU, itulah pemenangnya. Kaji dan KarSa mempunyai pengaruh yang sama di NU.

Namun semua itu prediksi, bisa benar atau salah apalagi prediksi juga disertakan dengan kondisi yang selalu berubah setiap saat 😀

PERHATIAN BAGI PARA PEMILIH YANG TIDAK BERADA DI DAERAH ASAL!!!!

Coba liat kutipan pasal UU No. 12 tentang Pemilu :

Pasal 58
(1) Pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, kemudian berpindah tempat tinggal atau karena ingin menggunakan hak pilihnya di tempat lain, pemilih yang bersangkutan harus melapor kepada PPS setempat.
(2) PPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencatat nama pemilih dari daftar pemilih dan memberikan surat keterangan pindah tempat memilih.
(3) Pemilih melaporkan kepindahannya kepada PPS di tempat pemilihan yang baru.
(4) Pemilih terdaftar yang karena sesuatu hal terpaksa tidak dapat menggunakan hak pilihnya di TPS yang sudah ditetapkan, yang bersangkutan dapat menggunakan hak pilihnya di tempat lain dengan menunjukkan kartu pemilih.

Jadi kalian-kalian itu dapat memilih walau anda masih berada di daerah lain, namun tetap dalam cakupan Jawa Timur. Misalnya saja Mahasiswa ITS yang malas pulang nyoblos, yah bisa milih di Surabaya koq.

Kejadian ini pernah saya alami, Kartu Pemilih saya domisilinya di Palopo, Sulsel. Namun saya bisa ikut nyoblos Pilpres Tahap II waktu itu di TPS dekat kostku dengan menunjukkan Kartu Pemilih saya.

So ndang ke TPS terdekat, nyoblos’o rek!!!!