Transformasi kehidupan masyarakat Indonesia saat ini berkembang pesat, termasuk dalam hal teknologi. Termasuk pembelajaran melalui jaringan internet, atau yang sering kita sebut E-learning juga sudah berkembang lebih hebat lagi, di seluruh dunia sendiri kampus terkenal sudah menerapkan sistem e-learning baik menggunakan format website, pdf, flash, dan sistem ebook lainnya. Tidak hanya itu di kampus dalam negeri termasuk kampus saya, namun yang perlu dilihat masih perlu banyak evaluasi terhadap sistem e-learning yang sudah ada.
Sistem kuliah yang tidak mesti lagi di kelas atau sebagai tambahan di kelas, sehingga cukup mempelajari mandiri modul-modul e-learning sudah tersedia di internet maupun intranet yang dibuat oleh dosen tersebut menjadi salah satu media yang berkembang saat ini. Semua materi di kelas sudah bisa ditransformasikan dalam bentuk e-learning.
Mahasiswa tidak sulit-sulit lagi untuk menggandakan diktat yang dimiliki oleh dosen, tetapi cukup membuka internet dan menuju alamat link e-learning yang diinginkan biasanya berada di website sekolah/kampus masing-masing atau menggunakan sistem inherent. Kemudahan akses teknologi seperti ini menjadikan informasi mata kuliah kita lebih mudah dipelajari lebih lanjut. Walaupun masih beberapa mata kuliah yang masih sulit untuk dibuatkan e-learningnya.
contoh e-learning (sumber http://www.its.ac.id)
Namun tidak dipungkiri pula bahwa kekurangan yang dimiliki oleh metode e-learning itu terkesan kaku dan masih satu arah, tidak seperti di kelas, kemungkinan untuk melakukan interaksi dua arah antara dosen dan mahasiswa bisa terjadi. Ketika mahasiswa menanyakan sesuatu yang kurang dimengerti di penjelasan dosen, bisa ditanyakan atau didiskusikan bersama.
Jika e-learning hanya berbasis pada materi-materi tanpa adanya interaksi seperti tanya-jawab kemungkinan e-learning akan seperti halnya halaman-halaman website biasa yang bisa diakses setiap orang. Dan mahasiswa cenderungnya ketika membaca akan melupakan, dan terasa bosan karena berlangsung satu arah.
Sehingga saatnya dibutuhkan e-learning yang interaktif. Interaktif seperti apa? Ada tanya-jawab di dalamnya, atau ada informasi dari dua arah dan bisa saling bertukar pikiran dan pendapat. Apa harus tatap muka kembali?
Sebenarnya ada layanan pembelajaran yang lebih interaktif lagi melalui teleconference, tapi pembiayaan cukup besar, waktu yang sedikit, dibutuhkan juga penjadwalan dan membutuhkan bandwidth yang besar untuk melaksanakan metode pembelajaran seperti ini. Memang bagus tetapi membutuhkan energi yang cukup banyak.
Maka dari itu, sebenarnya e-learning yang dibutuhkan tidak berbiaya mahal seperti teleconference, tetapi menjadikan e-learning itu interaktif sudah cukup. E-learning yang ada kolom komentarnya ataupun tempat dimana bisa berinteraksi. Fungsi dari kolom itu bisa bertanya, memberikan sanggahan, pendapat, berdiskusi dan lainnya.
Dengan kata lain menjadikan e-learning berbasis blog. Seperti halnya trend blog saat ini, yang ada saling interaksi antara pemilik blog dan pengunjung blog, di mana salah satu postingan (topik) pengunjung akan saling memberikan pendapatnya, dan bukan saja dari pemilik blog yang akan menjawab sesuai materi, tetapi pengunjung lainnya juga akan memberikan masukan. Sistem tanya-jawab demikian yang interaktif yang saat ini perlu dilakukan, tidak memerlukan keseringan pemilik blog untuk sering membuka websitenya, cukup orang-orang mengunjungi blognya yang akan saling berinteraksi.
Demikian halnya format e-learning yang berbasis blog nantinya, seorang guru/dosen bisa lebih berinteraksi dengan mahasiswanya lewat kolom komentar di setiap materi e-learningnya dengan muda. Apa yang ditanyakan mahasiswanya bisa langsung dijawab. Atau mahasiswa-mahasiswanya disuruh diskusi juga bisa terjadi di situ.
Sistem ini juga tidak mengharuskan dosen selalu stand by di depan komputer untuk menjawab pertanyaan mahasiswanya tetapi cukup mahasiswa yang paham akan memberikan solusi dari pertanyaan yang diajukan. Sehingga interaksi yang tercipta dari semuanya, malah bisa jadi bukan mahasiswa tapi pengunjung lainnya juga bisa memberikan pendapatnya.
Diharapkan sistem e-learning berbasis blog ini sangat interaktif bisa memberikan manfaat tidak hanya mahasiswa ataupun dosen tetapi perkembangan pendidikan di Indonesia. Amin
Tulisan ini saya mau diikutkan lomba, komentar, saran, dan kritik atas tulisan ini sangat diharapkan. Terima kasih 🙂
klo sekarang yang ngetrennya sih sistem informasi akademik pakai CMS (bukan content management system melainkan course management system) using moodle…
jadi biasanya para dosen hanya upload file mata kuliahnya, lalu kasih link atau si mahasiswanya yang sudah fasih tw dimana link course yang mw dipelajari tinggal unduh di sana degh…. 😉
sekarang referensi kuliah ada di google..hehehe…jadi jarang beli buku.. 😀
secara teknikal, sebenarnya engine e-learning sendiri sudah mendukung interaktivitas seperti forum dan komentar. moodle salah satu contohnya. mungkin moodle-nya ITS belum mengaktifkan fitur ini — sehingga, engine yang digunakan tidak harus blog-engine, tetapi tetap di engine e-learning.
@ okta sihotang :
ypuz seperti itu memang tapi maksud saya di sini, ada interaksi sehingga interaktif antara dosen dan mahasiswanya
@ cempluk :
google itu sudah menyediakan semuanya 😀
@ galih :
iyapz… sebenarnya pake gitu, cuman maksud saya di sini adalah pola interaksinya, selama ini kurang dilakukan. nah penggunaan fitur itu maksud saya 😀
terima kasih infonya, saya soalnya awam untuk masalah engine begituan 😀
dengan e-learning tentunya diharapkan bisa belajar kapanpun dan dimanapun, tidak terbatas didalam ruang kelas saja.
btw, semoga berhasil dengan lombanya 🙂
wah kuliah di its juga ya mas? jurusan apa nih kalo boleh tau?
dan peluang ini kayaknya segera disaut oleh dedengkot proyekan lantai 6 perpus itu deh. tunggu aja
belajar bisa di tengah sawah, sambil ngopi-ngopi di starbuck, di kamar tidur…
*bukan mimpi*
ya teknologi rugi mas arul kalo ga dipake buat gantiin model ngajar2 klasikal yg dah biasa, slaen lebih cepat jg memudahkan semua pihak.
blog memang bagus juga untuk “proses transisi” sebelum ke e-learning yang “sesungguhnya”. usaha familiarisasi-nya lebih mudah kayakanya… dibanding langsung “dihantamkan” dengan Learning Management System yg establsihed…
.
tapi, untuk generalisasinya, ya belum tahu juga he.. he..
.
selamat ikut lomba ya
*ah, ikutan juga ah, lekas Googling cari-cari info… he.. he..*
semangat mas……
he…???
yang susah nanti kalo interikasi yang terjadi hanya sebatas, selamat™ atau makan-makan™ aja…
dan lagi saya rasa blogg itu unsur anonimnya masih sangat kental sekali untuk dimasukkan sebagai salah satu layanan pendidikan resmi…
pemilik postingan kan jadi kurang tahu yang komen ini siapa, apakah mahasiswanya atau bukan, dan sebagainya… terlebih lagi kalo bener bloggnya itu terbuka untuk pengunjung umum, tidak hanya untuk mahasiswanya sahaja…
sistem diskusi mungkin bisa mengadopsi seperti forum-forum di luar sana. kalau mau dipersempit diskusi lewat layanan IM bisa jadi solusi.
wow…
kampus mas arul maju ya….
sukses buat kampusnya…
ikutan lomba apa mas!
@ ratutebu : iyah…. benar banget, semua media kayaknya perlu diterapkan sistem pembelajaran apapun, baik itu blog juga bisa menjadi media itu.
@ ghozan : iyapz…. di elektro 😀 sampean dimana?
@ det : semoga aja hasilnya baik dan dinikmati semuanya jangan curiga dulu 😀 hehe
@ tukangobatbersahaja : iyah benar banget, bisa di pinggir kota, di lereng gunung, sudut desa, dan lain-lain. Semua tempat bisa dijadikan tempat belajar. Apalagi kecanggihan teknologi sekarang internet sudah menjadi barang yang gampang dan mudah di dapat. sehingga semua dunia ada dalam genggaman.
Dunia tidak luas lagi, kita sudah bisa menjangkaunya
@ Anang : seperti itu kegunaan teknologi untuk memudahkan aktivitas manusia, termasuk belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan, tapi jangan sampai mencelakakan 😀
@ namain : iyah sebenarnya dosen kadang ndak sempat makanya media yang familiar blog saya rasa media cukup tepat untuk itu.
Sesuatu yang sudah akrab itu lebih nyaman untuk diterima.
ayo ndak ikutan jugakah 🙂
@ aze : thx u 🙂
@ plain love : kan bisa ketauan yg mana komentarnya serius mana main2, kan ada sistem moderasi gampangkan 😀
Yah kembali lagi dari sistem dan yang empunya blog/website untuk memberikan batasan-batasannya
@ kishandono : iyah IM atau forum juga salah satunya, tapi ketika sang dosen itu tidak sempat forum lebih bagus karena saling memberi saling menerima tanpa adanya dosen bisa…
Semakin hari semakin mudah untuk berinteraksi satu sama lainnya.
@ kuclukz : weh… terima kasih… kampus situ juga kan 😀
itu lomba acer e-learning, coba2 aja, ngak yakin menang koq 😀 hehehe
salam…
sarat ide tersampaikan..
mendapatkan manfaat yang sangat setelah membacanya…
semoga mas aRuL diberi yang terbaik…:)
kembangkan saja moga aja bisa berhasil
asiiiiiik ga perlu ke kampuuuusss 👿
bagus, bagus…
ini salah satu yang saya suka.
konsep menyoal blog dan e-learning.
sip!
adakah contoh nyata lainnya?
wew, idenya saya akui orisinel bung arul. Saya sangat setuju misalnya akan banyak dosen membangun sbuah blog untuk media pembelajaranya, bisa jadi nantinya jika para ilmuwan dan dosen tersebut mempunyai tulisan dan ide2 yang bertaraf internasional dan dituliskan dlm bahasa internasional akan mencetak sebuah perjuangan baru di dunia pendidikan utk tataran internasional.
luar negri maju pendidikanya karena apa sih? setahu saya karya2 mereka bnyak di kenal dan diakui valid oleh sebagian besar penduduk dunia.
dn saat ini blog adlah media sebebas-bebasnya utk melakukan hal itu.
*smoga sukses utk lombanya :)*
kalo smua aktifitas bisa dilakukan di rumah di depan komputer, alhasil ndak akan ada kemacetan, polusi berkurang.. waah.. asyik kalo smua pake internet.
@ belajarmencintai : terima kasih.. semoga ide teman2 juga tersalurkan.
ayo ide2 teman2 juga diceritakan 🙂
@ cinker : ok, semoga yang mengelola bisa melihat hal ini, menjadi bahan pertimbangan membuat e-learning yang interaktif.
@ theloebizz : menerima mata kuliah dengan tatap langsung saya rasa masih perlu. sedang e-learning lebih bersifat tambahan, atau mengulang yang sudah diterima dikelas.
itu dalam pemikiran konvensional saya.
Yah jaman semakin berubah semakin hari semakin banyak kemudahan. termasuk ketika terjadi kuliah jarak jauh hal ini juga sangat bermanfaat.
😀
@ munggur : terima kasih pak, sebenarnya sih blog ataupun model lain sebuah situs yang penting bisa interaktif lebih baik lagi dalam penggunaan e-learning.
BLog lebih disukai karena memang lebih mudah untuk mengontrol dan menggunakan. Dan sudah menjamur bak cendawan di semua kalangan.
semoga bisa memberikan manfaat deh 🙂
kalo ide yang lain, teman2 kayaknya punya 🙂
kita gali lagi ide dan manfaat sedalam2nya 🙂
@ fauzansigma : terima kasih sigma. Di luar negeri rata2 dosen memiliki website pribadi yang mempublish karya-karyanya. sehingga mengapa mereka terkenal karena mereka mempublish diri mereka di jagad maya ini.
semoga dosen2 kita juga begitu.
Semoga blog menjadi salah satu bagian peran penting dalam memperkenalkan kehebatan bangsa ini.
terima yakz 🙂
@ ndop : bagus itu, tapi ada hal-hal tertentu juga merusak ketika semua kemudahan muncul. yang ada individualistis. Orang tidak bakalan ketemu lagi untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi.
Kadang teknologi canggih itu baik untuk memudahkan, tapi tidak untuk terlena bukan 😀
semoga kita bijak memanfaatkan teknologi 🙂
salah satu engine yang bisa digunakan untuk mefasilitas e-elarning adalah dokeos. saya dan teman-teman di kampus juga sedang mempelajari ini, dan kemarin sempat share dengan teman-teman di Unej Jember. Modul yang tersedia di dokeos cukup mampu memfasilitas proses interaksi 2 arah antara dosen dan mahasiwa, di anataranya ada fasilitas chat, forum, dan juga pembuatan animasi kuliah dengan menggunakan flash sederhana.
Pada prinsipnya, e-learning itu harusnya memudahkan. Memudahkan proses transfer materi antara dosen dan mahasiswa, dan pada saat tatap muka sifatnya hanya konfirmasi. Konfirmasi atas hal-hal yang dirasa belum paham dan perlu penjelasan atau diskusi lebih lanjut.
lyang punya sapa kan hanya sebagian orang
wagh..moodle udah terbukti kok bisa memberikan interaktif condition antara mahasiswa and dosen, di moodle juga ada mini forum sebagai wadah diskusi antar dosen dan mahasiswa, juga ada polling, ada upload homework, ada schedule events, dsb…kemarin saya sempat ngoprek sebagian saja sih, cuma udah dapat kecanggihan moodle itu sendiri….
waduh…
namanya juga anak elektro…
ya jelas e-learning mantap
– – –
Making my way downtown. Walking fast. Faces pass. And I’m home bound…
onok lomba opo rul ..> 🙂
semoga menang deh .. 🙂
wah..kalo di unsrat kodonk..boro2 mw e-learning berbasis blog
update web nya saja..masih mau sallo..
kenapa kualitas pendidikan belum merata yah…..
sulawesi kan Indonesia juga….
mesti kamikah yang ke Jawa….
wah mantab Rul. jadi nambah referensi neh..
nuwun yah.
gimana kabar?
BDw, kayaknya di SMA 11 udah ada deh E-learning gitu..
tapi belum bisa interaktif, lha emang ndak diberdayakan 😛
Semoga siswa SMA 11 bisa semakin memberdayakan teknologi yang ada di sekolah, biar ndak gaptek dink!
Arul, Saya dari Malaysia, Kuala Lumpur. Sepengetahuan saya bahawa Indonesia itu mempunyai harga talian internet yg nomor dua paling mahal di dunia. Saya baca sendiri di majalah dari inodnesia… kenapa begitu yg, bukankah menggunaan di Indonesia akan bakal tinggi kalau dimurahkan… tidak kah itu bermaksud kebaikkan?? dan ekonomi Indonesia juga bakal berkembang??
salam singgah dari http://www.beruangmadu.com
Idenya boleh juga mas, tadinya nge-blog ya nge-blog … saya mau mulai ah … tapi siapa yg mo diajarin ya 😀
bagus
mantap
nah seperti inilah seharusnya kontribusi kita
maju terus Mr Arul
semangat!
e-learning emang mantab lah….
sekarang ga kayak angkatan dodol lagi…
bahan skripsi ud ada di highwire.org, di google secara umum, dmana2…
yupp lebih mudah sepertinya
@ antobilang : terima kasih infonya, semoga bermanfaat buat yang sedang membuat e-learning.
saya juga sepakat dengan prinsipnya untuk memudahkan.
dan saya juga memberikan alternatif ini supaya memudahkan.
toh kalo ada mekanisme lain yang lebih canggih, familiar, mudah, dan tidak merepotkan why not 🙂
@ Ronggo Tunjung Anggoro : maksudnya yang sebagian siapa? 😀
@ okta sihotang : terima kasih infonya, semoga yang membuat e-learning bisa menggunakan so bisa lebih interaktif lagi metode e-learning ini.
Tapi kayaknya dosen-dosen yang membuat perlu ditraining hal seperti beginian, atau kampus menyediakan tim e-learning soalnya dosen biasanya ndak sempat 😀
@ ghaniarasyid : hehehe, wah kalo secara ilmu semua tau juga kalo e-learning bukan hanya elektro. saya juga ndak ahli masalah website atau sistem informasi seperti itu koq… saya hanya user 😀
thx quotenya 😀
@ tintin : itu ada banner lombanya di sidebarku 😀 amin terima kasih 🙂
@ dhida : wah kalo masih kurang, kasih saran supaya ada hal tersebut bisa terwujud. Masalah website memang harus ada pengelolanya supaya sering update.
bukannya diskriminasi, tapi dari sistem kampus sendiri kayaknya blum mau berkembang.
kalo nanti dirasa perlu untuk bikin e-learning pasti membuat.
tapi ditanyakan aja ke kampusnya…
@ blue : terima kasih… 🙂
kabar baik, kamu gimana?
@ shei : wah salut deh SMA sudah memiliki e-learning. kalo guru2nya menyuruh siswa mempelajari lebih dalam atau memberi tugas dengan e-learning saya rasa pemberdayaannya gampang.
diusulin aja ke pak gempur dan kawan2 😀
@ beruangmadu : kalo menjawab pertanyaan seperti itu, bukan kapasitas saya menjawab, saya hanya bisa menduga.
pertama : masih mahalnya peralatan dan perlengkapan untuk penyediaan internet di Indonesia (maybe saya juga kurang tau)
kedua : regulasi (aturan) yang masih memberikan pembatasan (mungkin) dan atau pentarifannya.
saya hanya bisa menduga-duga hal itu.
sebenarnya sih sudah direncanakan internet gratis ke desa2 dan sekolah2.
trus sudah banyak hotspot gratis disediakan…. tapi kayaknya masih kurang jumlahnya.
sama pengguna internet Indonesia tidak sebanding dengan jumlah penduduknya yang besar itu.
atau ada teman yang lain mau menjawab?
@ harjo : iyah pak begitulah 🙂 yang mo diajarin? banyak yang perlu diajarin tuh pak…
anak2 indonesia, apapun isinya.
@ achoey sang khilaf : iyah terima kasih, ini hanya keluar saat melihat penerapan e-learning yang ada kurang interaktif.
yah semoga kita sama2 memberi kontribusi 🙂
@ ahead : iyah begitulah 🙂
banyak sebenarnya ilmu yang didapat di internet.apalagi kalo dibagi2 lewat e-learning 😀
@ zoel chaniago : begitulah 😀
UNTUNG MARET…!!!
COBA SEPTEMBER??
YA KAN YA KAN YA KAN YA KAN YA KAN
😆
Ambil hikmahnya aja daeng. Pasti lebih sukses
AMIEN..!!!!
wah banyak ya komenya rame juga niiih
boos YM kamu kok gak aktifff sering datang dan komen di blog ane ya
ide bagus tuh. implementasi lanjutannya bisa kebayang deh. Kalau ngak salah temen sy yg kuliah jarak jauh juga memakai metode seperti itu. keren 🙂
lomba yang mendidik, berbagi hadiah dan juga memunculkan ide2 segar yang debatable seperti dipostingan ini, nggak perlu menang, mas arul sudah berbagi ilmu dengan hadirnya diskusi yang menarik disini.
TAPI, tetep semoga anada berhasil, apa saya harus ikutan? he he he nggak ah tyakut nambah saingan
Ternyata UT udah nerapin cara ini :
Di antara semua layanan yang tersedia pada UT Online,
tutorial online (tuton) merupakan layanan yang terkait langsung dengan proses pembelajaran mandiri mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan jarak jauh. Tuton merupakan media interaksi antara mahasiswa dengan tutor melalui suatu platform e-learning yang dikembangkan untuk memfasilitasi komunikasi dua arah, baik secara sinkronus maupun asinkronus. ini alamatnya
Kelebihannya/hasilnya :
Kombinasi layanan tuton dan pengayaan materi melalui web-suplemen ini sangat membantu proses belajar mahasiswa, terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa partisipasi mahasiswa dalam tuton secara statistik meningkatkan tingkat penyelesaian mata kuliah dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata mereka.
Kelemahannya :
Menyadari bahwa akses mahasiswa UT kepada internet masih sangat terbatas, pemberian layanan tuton hingga kini masih terbatas kepada layanan tuton bagi mata kuliah-mata kuliah tertentu. Ini khusus tuk mahasiswa UT loh ya.
Mas Arul kenapa gak di create aja,tentu dalam hal ini perlu kerja sama Dosen.Setidaknya, komunitas kampus dapat mengaksesnya.
ini alamatnya, mungkin dapat memicu ide kreatif.(bisa mengcreat lebih baik dari ini, dan yang terpenting gampang masuknya semuda blogwalking 😀
http://e-humaniora.ut.web.id
waahh btul dengan adanya e-Learning yg berbasis blog interaktif gini, mahasiswa bisa jadi smangat belajar dunk yaah.. bisa lebih berkembang lagi, trus klo kyk gini bisa aja spt kuliah dalam kelas *yaah karena adanya aksi dan interaksi tadi*
jadi, wlopun dengan e-Learning yg belajarnya tanpa saling tatap muka bisa lebih asyik..:)
Sebuah langkah maju dalam mencerdaskan bangsa melalui e-learning ini patut terus diimplentasikan secara persisten. Semangat terus yah juga dalam ngeblognya, tulisan-mu sampai jauh ke afrika barat! 😀
It’s a limitless learning!
Assalamualaikum wr wb
Mantab Rul…
Di fakultas saya, metode elearning sudah lama diterapkan. Awalnya menggunakan putty (saya tidak tahu banyak tentang ini). Ketika angkatan 2005 masuk, pihak dekanat mulai memberlakukan scele. Scele juga berbasis moodle.
Dinamika komunikasi pengguna scele juga sudah mencapai tahap aktif. Silahkan main-main kesana. Karena sama-sama berbasis moodle, maka apa yang bisa dilakukan scele pasti bisa dilakukan share its. Jadi bila scele memiliki fitur lebih, silahkan usulkan ke pihak its. Mungkin saja ente yang dapat proyek nya . Dan kalau schare its memiliki fitu lebih, tlg beri tahu saya. Moga saja saya dapat proyeknya . Simbiosis mutualisme.
Wassalamualaikum wr wb
Artikel keren bRo 😉
btw., Skripsiku pengen garap elearning berbasis bLog jg,
tp blm dapet refferensi yg banyak,.
ada saran?
idenya oke juga nih. berarti mesti ada yang memfasilitasi internet untuk mendukung program seperti ini..
emang, jaman semakin maju…
Kunjungi dan tulis prediksi sobat di:
http://achoey.wordpress.com/2008/07/10/prediksi-lima-besar-partai-pemenang-pemilu-2009/
Hatur nuhun 🙂
setuju banget kang , kalo buat kita lebih maju kenapa ngga ??? saya dukung aja kang
@ angki : terima kasih 😀
@ Ronggo Tunjung Anggoro : alhamdulillah, semoga bermanfaat blog ini. semalam udah ngantuk ta matiin aja YMnya 😀 iyapz…
@ uwiuw : sip semoga bermanfaat, dan ide-ide teman lain juga diharapkan.
yah uang berkuliah jarak jauh emang sangat dibutuhkan seperti ini, bagi yang ngak bisa jadi referensi belajar yang bagus.
ide teman2 tetap dibutuhkan.
@ problogger : wah terima kasih motivasi mas, iyah saya juga niatnya berbagi koq, dan saya amati penerapan e-learning yang pernah saya liat dan rasakan. So bisa berbagi untuk ide-ide penyempurnaan sehingga orang-orang juga semakin familiar dengan e-learning.
Amin terima kasih, ikut aja mas, semakin banyak ikut, semakin banyak ide untuk membangun bangsa ini. katanya lomba ini bukan untuk menang, tapi setidaknya sudah berbagi ilmu dengan adanya diskusi ini.
@ Rita : wah terima kasih infonya, UT betul2 memberikan pelayanan terbaik buat mahasiswa sehingga interaksi itu bisa terjadi, jadi tidak secara konvensional saja bisa terasa pengajaran ideal tetapi lewat online bisa.
Tuton sebuah fasilitas yang luar biasa sampai membuat peningkatan IPK signifikan. salut sama program ini.
wah bagus banget kalo semua mata kuliah dipakekan ini, sehingga ndak repot. yah sebenarnya 2 sistem yang harus diberikan sosialisasi, dosen dan mahasiswa sehingga tau cara menggunakan teknologinya.
Iyah prinsip dalam e-learning kemudahan untuk mengaksesnya dan kemudahan dalam berinteraksi dengan perangkat yang disediakan.
Semoga makin banyak ide-ide yang muncul…
dan teman2 lainnya juga diharapkan idenya keluar untuk pengembangan e-learning Indonesia.
Terima kasih sekali lagi informasinya bu 🙂
@ diah : iyah seperti itu yang diharapkan, tidak ada ketidakmudahan tercipta.
blog sebagai salah satu media alternatif dalam memberikan kemudahan akses dan penguasaan teknologinya.
malah dengan e-learning juga bisa memicu tambahan pengetahuan karena berbareng dengan membuka cakrawala dunia dengan internet sehingga mudah banget untuk mendapatkan informasi tambahan.
@ Domba Garut : wah terima kasih pak pralangga mampir.
iyah banyak sebenarnya ide-ide untuk memajukan bangsa, kita aja masih sudah untuk menindaklanjutinya.
salam balik buat afrika barat, pengen banget ke sana.
@ agungfirmansyah : waalaikum salam wr. wb.
wah infonya menarik banget, sistem yang interaksinya luar biasa kalo begitu.
di kampus saya seperti yang dijelaskan galih sudah ada tapi blum dimanfaatkan maksimal mungkin hanya sebatas pemberian materi tanpa ada tindakkan selanjutnya.
oia link yang diberikan kayaknya salah. bisa diberikan link yang sebenarnya?
@ aLe : terima kasih 🙂
itu beberapa komentar sudah memberikan petunjuk nya loh seperti kata beberapa komentator di atas.
saya lebih melihat e-learning dalam kacamata user/pengguna e-learning blum sampai tahap pembuatannya.
tapi kalo ada yang ngajari pembuatannya, saya mau-mau aja.
@ cK : kayaknya sekarang Indonesia harus dikasih wifi semuanya, sehingga semua masyarakat dapat menikmati fasilitas internet terkhusus e-learning ini.
semoga pemerintah serius dengan rencana untuk memasukkan internet ke desa.
@ Anas : seperti itulah, teknologi juga maju, sehingga kemudahan yang akan tercipta.
@ achoey sang khilaf : sudah saya ngisinya 🙂
@ realylife : iyapz… seperti begitu kawan. Apapun ide sebaiknya dituliskan atau disampaikan kadang juga sebenarnya fasilitasnya ada tetapi karena kurang disoroti akhirnya tidak digunakan.
seperti kata mas galih, sebenarnya fasilitas interaktif itu sudah ada tapi tidak diaktifkan.
ok sama2 kang 🙂
amiiinn….
hhhmm… lama2 buku2 n diktat2 pada g laku niy..
bikin artikel berupa jurnal hasil ringkasan tugas kuliah juga banyak manfaatnya.. 🙂
di skolah saya juga mulai ada beginian…
buat siswanya aja seh..
sayang saya sudah lulus…
Dengan adanya metode baru “e-learning berbasis blog” menjadikan proses belajar mengajar lebih efisien dan efektif.
Sumpeh, aq suka judul dan isi artikelnya.
Aq yakin kalau metode ini diterapkan akan terjadi revolusi pendidikan di indonesia. Di India aja udah ada polah pendidikan semacam ini. Seperti di situs youtube ini http://www.youtube.com/watch?v=6u9L0nVUYPY
Saat menjadi Kepala Divisi Pelatihan di sebuah bank, saya diminta membuat e-learning ini. Namun menurut Onno Purbo, justru yang di edukasi lebih dulu adalah SDM nya, jangan sampai biaya mahal tapi tak ada yang mau buka. Apalagi e-learning dimaksudkan agar bisa mencapai seluruh pelosok Indonesia, yang internetnya masih lambat, dan listrik sering padam.
Akhirnya untuk membudayakan, dibuat forum curhat dulu…masing-masing karyawan bisa menulis di forum Divisi …ternyata yang paling laku Divisi SDM dan isinya keluhan naik gaji. Berarti memang benar sesuai komentar Onno Purbo, yang siap harusnya SDM nya dulu. Namun tentunya hal ini berbeda dengan di Perguruan Tinggi yang mahasiswanya masih serba ingin tahu.
Memang seharusnya begitu mas, tapi saya ga punya ideu/masukan untuk artikelnya.
Kalau saya sih ga pernah melakukan e-learning tapi kalau illearning sering.
@ presty larasati : bukannya ngak laku, tapi konsumen e-learning berbeda dengan diktat/buku. Yang e-learning bisa saja hanya yang biasa/familiar dengan internet. Tapi buku/diktat mungkin bagi yang suka membaca buku ketimbang buka komputer/laptop.
Tapi keduanya bisa deserasikan dan bisa berguna dan bermanfaat. Dan saling memudahkan.
iyah sebenarnya bagus itu, selain bermanfaat buat diri sendiri. juga bermanfaat bagi pengunjung atau pembaca blog/situs kita.
@ Sir Arthur Moerz : jangan salah lho, alumni kadang masih membutuhkan materi2 sekolah sebelumnya 😀
@ udin : iyah benar sekali, menjadi salah satu metode efektif.
sebenarnya metode ini sudah diterapkan, tapi masih pemikiran orang konservatif sama metode di kelas tatap muka gitu. Dan juga ke-familiar-an yang ingin memanfaatkan e-learning juga mestinya diperhatikan, tidak semua membuka internet, jadi calon penggunanya juga harus dilatih seperti beberapa komentar di atas menjelaskan.
Terima kasih pujiannya.
Oia revolusi ini spertinya juga harus ditunjang dengan kemajuan teknologi internet dan penunjang lainnya. Sehingga semua bisa merasakan.
@ edratna : terima kasih bu kunjungannya. Hehehehe, sependapat ibu dan Pak Onno, iyahbenar juga, ternyata tidak semua familiar dengan internet, dan tidak semua juga suka dengan hal serius2.
nah makanya itu pembuat e-learning harus mempunyai ide yang briliant untuk mengembangkan e-learning yang disukai dan disenangi, misalnya elearning bersifat curhat tapi sebenarnya itu sudah masuk inti, atau e-learning berupa hiburan, dan sebagai jenisnya.
pasti pembuat e-learning lebih pintar dan cakap untuk hal ini, seperti halnya membangun ide untuk mengembangkan suasana kelas.
@ ipk4cumlaude : iyah terima kasih kunjungannya. wah illearning itu boleh juga sih.. hehehe 🙂
sekarang, para pelaku pendidik yang harus mempelajari nilai guna dan manfaat dari E-Learning, karena terkadang Dosen masih menggunkan conventional learning, masih mengacu pada buku, transparansi, yang kadang bahannya udah gak up to date banget!
e-learning meskipun unggul dalam berbagai hal, namun juga punya kelemahan2 yang signifikan pula terutama untuk teknologi zaman sekarang (entah kalau masa depan), maka yang terbaik adalah memanfaatkan gabungan kekuatan pembelajaran konvensional (manual) dengan e-learning, itu yang sampai hari ini masih terbaik bahkan di negara2 majupun yang sistem e-learningnya sudah maju dan merata……
haiya..e-learning..bagus…
Saya mendukung 100% … eh saya bisa jadi guru di e-learning gak mas?
Udah diterapkan tuh mas Arul?
Alangkah baiknya dipadukan e-learning dengan learning tatap muka
@ Denny Eko Prasetyo : iyah benar juga, sebenarnya banyak fasilitas yang harusnya dimanfaatkan… tapi bukan masalah up to datenya lho, yang penting itu seberapa mudahnya materi kuliah disampaikan oleh dosen dan diterima oleh mahasiswa.
@ Yari NK : menggabungkan ke dua cara itu bagus banget pak, nah sekarangkan bagaimana e-learning itu bisa semudah cara manual (konvesional) itu pak, makanya saya tawarkan yang berbasis atau menggunakan prinsip blog gitu pak 🙂
Menggunakan prinsip blog, dimana setiap orang bisa berinteraksi lebih familiar juga kepada pengguna internet.
@ nana : iyah bagus, tapi yang belum paham internet juga harus dipahamkan penggunaan internet lho 😀
@ Rindu : iyap terima kasih, semua orang bisa menjadi guru e-learning lho… 🙂
asal memberikan materi di internet 😀
@l5155st : iyah saya belum melihat signifikan yang menggunakan metode ini. Tapi semoga aja banyak, sehingga lebih familiar dan interaktif. atau dapat menggunakan metode yang lebih bagus lagi yah silahkan.
@ Laporan : iyah mas, bagus banget kalo dipadukan. jadi e-learning bisa jadi suplemen tambahan dalam belajar. Tapi kalo bisa membuat e-learning yang diseertai kemudahan dalam mengaksesnya.
mas arul, penerapan e-learning, di berbagai jenjang dan tingkatan satuan pendidikan, memang termasuk terobosan yang menarik. meski demikian, tdk lantas berarti bahwa suasana interaksi terus ditinggalkan. e-learning akan lebih bagus juga ada web pendendalinya. para pengajar harus selalu siap dan standby utk melakukan sialos dan diskusi interaktif lewat web pengendali itu. sedangkan itu di tingkat pendidikan dasar dan menengah karena belum meratanya jaringan infrastruktur agaknya masih butuh waktu. e-book aja masih susah ngaksesnya kok, hehehe 😆
Semoga menang lombanya..
:p
saya sudah komen disini blom ya…
wah, keren… kalo di ponorogo kapan terealisasi ya? hehe 🙂
bagus sekali idenya.. saya juga tertarik untuk melakukan hal seperti ini. Untuk itu saya belajar mengenai web dan blogging, biar suatu saat saya bisa melakukan e learning dua arah seperti ini..
salam
Bener mas pada waktunya nanti semua akan beralih ke platform seperti ini…, karena jelas lebih efektif…
salam kenal…
mantab…….perkembangan teknologi….harus slalu di pelajari dan dimanfaatkan sebaik2 mungkin.
Memang sudah saatnya menggeser pola pengajaran yang konvensional menuju teaching/learning berbasis IT. Perkembangan internet dewasa ini menurut saya sudah layak mewujudkan hal-hal tersebut.
Kendala yang biasa saya lihat dikampus, yaitu adanya beberapa pengajar (biasanya dosen² senior) yang kurang respek dan mempertahankan cara pengajaran lama.
Kalau sistem kuliah dibuat seperti itu, enak ya?
Tapi gimana ya sistem ujiannya?
wah… mas, ikut ini aja : http://www.acer-elearning.com/form_blog.php
Aku mau ikut juga.. tapi masih mikir-mikir mas. O ya, sampeyan juga sebagai kontributor open content ITS kan ?
e-learning di SI gak kepake soalnya dosennya yang ngurusi kuliah. Tapi memang e-learning menambah kebudayaan paperless. Tapi kalo orangnya gak bisa ngikuti sama aja mas…
Memang harus disiapkan dari semua sisi…
Kita memang harus memakai sistem jemput bola, kita gunakan apa yang ada sekarang contohnya web blog adalah solusi alternatif sebagai salah satu cara penunjang belajar berbasis IT. sperti contoh http://biomolfaunsoed.wordpress.com/ beliu mengembangkan blog sebagai media proses belajar.
memang sudah waktunya e-learning diperkenalkan dan diaplikasikan di sekolah, PT, hal ini juga salah satu sarana untuk berlatih banyak hal termasuk di dalamnya, kemandirian, time management dan lain lain yang pastinya nilai plus dan tentu saja tidak mengesampingkan pertemuan dengan dosen maupun asistensi. Di dunia kerja, akan kita temui e-learning ini dalam bentuk Computer Based Training (CBT). dengan terbiasa e-learning tentunya akan sangat mendukung proses pembelajaran di dunia kerja kelak.
*OOT*
Rul, emang di kampus udah implement ya? terakhir kali ngisi FRS tahun 2005 sebelum lulus, itulah pertama kali kampus memperkenalkan daftar ulang online….udah lama gak ke kampus sih, paling dulu setelah lulus cuman ke SAC aja..hehe, setelah kerja belum sekalipun main lagi ke sana…pingin sih nyobain WiFi di dpn perpus pusat.
mas, ada kemiripan thema tulisan kita, tapi beda isinya… salut mas idenya, maju terus deh.. mohon komentarnya di tulisan elearningku http://gurumuda.wordpress.com. salam kenal bro…
menciptakan interaksi yang berujung kolaborasi memang itu tujuannya
Setuju sekali, bahkan saya sudah menggunakan blog saya sebagai alat bantu mengajar sejak setahun yang lalu. Selain blog, kita juga bisa memanfaatkan berbagai situs (tentu gratis) yang ada di internet untuk elearning.
Menurut saya, salah satu kekuatan e-learning adalah bagaimana materi atau content tersebut dipetakan dalam software. Kebanyakan orang mengadopsi e-learning hanya mengcopy buku ke dalam html atau PDF file, dan selanjutnya disebarkan melalui Learning Management Systems (LMS). Lalu apa bedanya dengan belajar menggunakan manual book biasa?
Sehubungan dengan hal ini, tidak ada salahnya jika Anda mengintip content e-learning yang telah kami produksi.
Untuk sampelnya, bisa Anda lihat di http://www.centrinova.com, sedangkan produknya, yaitu Savvy Series: Human Body Systems, ini merupakan salah satu content e-learning yang dikembangkan secara profesional dan memperhatikan berbagai aspek kebutuhan pengguna di dalam belajar dengan menggunakan software pembelajaran.
Savvy Series: Human Body Systems, kini telah tersedia di toko buku Gramedia terdekat d kota Anda, atau Anda dapat menghubungi saya, Renata di 021-53161388
Mungkin ini contoh elearning ya?
http://elearning.gunadarma.ac.id/
Atau yang berbasi blog seperti http://banking.blog.gunadarma.ac.id
Semoga bermanfaat
saya sedang mnyusun skripsi tentang e-learning…
kira2 dmna ya bisa cari referensi….???
terimakasih sebelumnya
mahasiswanya jadi ga ngrasa bosan juga jika harus belajar di kelas terus 😀
Sukse & Maju terus ya..
Kejar terus cita-cita..