Pahlawan dan Blogger

Hari ini, hari yang diperingati oleh bangsa ini sebagai Hari Pahlawan. Momen bersejarah oleh Bung Tomo dan kawan-kawan di Surabaya 10 November 1945 silam menjadikan sejarah yang patut dituliskan. Dan akhirnya tahun ini Bung Tomo akhirnya dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Kalau kita mengartikan pahlawan, sungguh banyak definisi yang kita bisa keluarkan, dari seseorang yang melakukan perjuangan kemerdekaan, sampai seseorang yang bisa memberikan kebahagiaan buat orang lain. Dan definisi saya juga tentunya berbeda.

Seorang Bung Tomo misalnya, orang-orang Surabaya sudah tau tentunya tau beliau seorang pahlawan bahkan seantero Indonesia juga mengetahui hal itu, namun karena keinginan dimakamkan di tidak di Taman Makam Pahlawan waktu itu sehingga pemerintah akhirnya belum menganugerahkan Pahlawan Nasional kepada beliau. Yah bisa jadi kepahlawanan itu ditinjau dari politik.

Seorang Sultan Hasanuddin misalnya, di dalam buku sejarah di sekolah-sekolah tentunya menganggap sebagai pahlawan yang memperjuangkan keutuhan negara ini. Seorang Aru Palakka, disangka sebagai pengkhianat waktu itu. Namun kalau anda mendengarkan penuturan sejarah orang Bugis, Aru Palakka lah yang Pahlawan, dan Sultan Hasanuddin sebagai pengkhianat. Yah saya tidak mau berdebat di sini tentang kepahlawanan, tapi intinya kepahlawanan seseorang itu tentunya ditentukan oleh siapa yang berkata.

Atau seperti Amrozi, Muklas, dan Imam Samudra, hampir semua orang menganggap kegiatan terorisme adalah sebuah kejahatan. Tapi tidak buat pendukung ketiga orang itu, menganggap sebagai Syuhada perang melawan kekafiran. Ok sekali lagi saya tidak ingin memperdebatkan tentang kepahlawanan seseorang, tapi arti dari pahlawan.

Saya sepakat dengan perkataan dari Anis Matta “Pahlawan bukanlah takdir, namun merupakan sebuah Pilihan” yang saya selalu gunakan sebagai motto saya itu. Bagaimanapun juga kita di dunia ini melakukan kebaikan tentunya sebuah pilihan hidup, bukan karena takdir yang mengantarkan kita.

Bagaimana dengan blogger? Bagi saya blogger juga adalah pahlawan, pahlawan dunia yang bisa membuka semua kehidupan-kehidupan dunia yang kadang kita tidak mengetahuinya. Misalnya masalah keindahan alam, kesemrawutan sebuah kota, pemikiran dari dimensi lain, dan lain halnya yang tentunya teman-teman mengetahuinya dan bisa merasakan kepahlawanannya masing-masing, terutama blogger.

Blogger bisa membuka mata dunia akan hal-hal yang tersembunyi, seperti emas yang masih berada di dalam bumi ini, yang diketahui ada emas ketika dieksplorasi dan eksploitasi. Itulah blogger, mengeksploitasi dan mengeksplorasi setiap kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Terlepas dari apakah itu ada yang pro dan kontra tapi sudah memberikan pemahaman lain, bahwa ada prespektif seperti itu.

Yah blogger menjadi pahlawan kita, menjadi pahlawan di mata kita.

Sudahkah anda merasakan diri menjadi pahlawan?

Tulisan ini saya persembahkan buat pahlawan yang hari ini diperingati sebagai Hari Pahlawan, juga persembahan buat Bung Tomo yang akhirnya dikukuhkan jadi Pahlawan Nasional, Dipersembahkan juga buat eksekusi mati Amrozi dkk. Dan the last but not the least, Selamat Ulang Tahun buat Komunitas Blogger Surabaya, tugupahlawan.com, kalian telah menjadi pahlawan orang-orang Surabaya dan dunia. Go-Blog yeah…..

Diterbitkan oleh aRuL

blogger, netizen, engineer wanna be, sometimes as a trainer, and maybe a consultant for anything

32 tanggapan untuk “Pahlawan dan Blogger

  1. dikatakan pahlawan jika apa yg dilakukannya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. kadang ada juga yg mendefinisikan pahlawan dg konteks yg berbeda, misalnya orangtua juga dianggap pahlawan –tapi di sini saya liat lingkupnya lebih terbatas/sempit krn hanya mencakup sebuah keluarga saja

    apakah saya sbg blogger sudah merasa jadi pahlawan (dalam arti luas)? jelas tidak krn saya yakin apa yg saya lakukan belum terlihat dampak positifnya dlm masyarakat. tapi jika dimaksud pahlawan dlm arti yg lebih sempit mungkin saja bisa seandainya apa yg pernah saya tulis menginspirasi satu/dua orang

    so, sepertinya ‘gelar’ pahlawan yg disematkan kpd seseorang itu sifatnya relatif. pahlawan bagi seseorang, belum tentu hero bagi orang lain:)

  2. Wooooiy, Selamat Hari Pahlawan !!!
    Kemaren shei mengikuti Kongkow kepahlawanan di kampus, begitu terdengar suara Bung Tomo memeikkan kata “MAsyarakat Surabaya” hati shei tergetaaarrr….
    EEEErrr……
    Hidup Pahlawan!!!
    ** spechless euy**

  3. Saya justru baru tau loh kalo Aru Palakka n Sultan Hassanudin jadi beda perannya.

    Knapa begitu yah??
    Jadi penasaran..
    Hmm, buka buku sjarah dulu ah.

    Wah, mas aRuL udah jadi blogger yg ‘pahlawan’ ni >> membuka pengetahuan yang selama ini saya gak ketahui.

    Selamat.. Selamat..
    Anda beruntung.

  4. aku dah jadi pahlawan apa belum ya Mas….???
    masih bingung..???
    oh ya Mas…
    di blogrollnya TPC aku kok gk da ya..??
    padahal aku dah ngirimin form ID ke emailnya TPC lho

  5. Sebelumnya, selamat buat TPC. 😛

    ——-

    Ah, pahlawan. Jaman sekarang ‘kan hampir – hampir tidak ada sosok pahlawan yang bisa kita banggakan ke mata dunia. Sedangkan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa tidak cukup iconic untuk itu. Inginnya sih ada Barrack Obama versi Indonesia, apa mau dikata, belum ada… 😦

  6. # 2 nurma : terima kasih, wah udah lama ganti telat 😛
    # 3 denologis : terima kasih… malah saya juga ngefans sama sampean
    # 4 rakhmad adi rodiyat : ok keep fight 🙂
    # 5 det : hahaha, tapi persepsi saya tidak musti yang sudah mati, atau blogger yg blognya mati lho itu pahlawan
    # 6 icalmahdi : yah begitulah
    # 7 kucluk :sama2 bung 🙂
    # 8 Fenty : Keep blogging deh 🙂
    # 9 suandana : yah udah ngasih duit juga gpp mas
    # 10 Syech Mbelgedez, “Imam Madzab Bocor Alus™ ” : sama jawaban sy ke det 😛
    # 11 Epat : di posting selanjutnya sudah ada
    # 12 mantan kyai : sama2 mas 😉
    # 13 nita : yah saya sepakat dg anda untuk definisi pahlawan.
    nah apakah anda dikatakn pahlawan, yah bisa jadi, kita liat siapa yang ngomong dulu mbak 🙂
    aih.. lagi2 saya sepakat dengan mbak nita dah 🙂
    # 14 gbaiquni :
    eh kirain polwan hihihihiyah
    yah semoga suatu saat bisa menjadi pahlawan yang ngak perlu ngaku2 pahlawan yakz..
    # 15 Shei : jadi ikut merasakan gelegar itu shei…selamat hari pahlawan 🙂
    # 16 aldi aja :sipz mantap !!!
    # 17 afwan auliyar : yah maunya sih ngomong gitu.. hehehe
    # 18 o c H e : iyah benar itu kenyataan yang ada di masyarakat bugis lho..
    alhamdulillah , terima kasih kalo dsematkan seperti itu.
    # 19 ndop : kan sudah saya bilang sampean terkenal, bisa jadi anda jadi pahlawan para pencari vektor 🙂
    # 20 cebong ipiet : iyah deh 🙂
    # 21 Nafi’ Abdul Hakim : mari kita berlaku seperti pahlawan, tapi bukan untuk mendapatkan gelarnya
    iyah adminnya malas ngedit
    # 22 escoret : wah tergantung mood kalo masalah foto
    pahlawannya keren….
    # 23 Mihael “D.B.” Ellinsworth : terima kasih 🙂
    ——-
    yah kalo kita berkaca pada idealisme diri, susah memang mencari pahlawan yang benar-benar sejati itu. tinggal kita bagaimana menjadikan diri kita seorang pahlawan yang ngak perlu mendapatkan gelar
    # 24 Sawali Tuhusetya : Dalam hati saya, saya sedikit menganggap amrozi dkk itu pahlawan bagi saya hehehehe….

  7. Pahlawan sebenarnya tidak ingin dikatakan pahlawan dan lebih banyak pahlawan yang tidak mendapat gelar pahlawan, yang kita peringati adalah para perwakilan dari pahlawan-pahlawan.Matilah para pahlawan tapi jasamu tetap hidup didalam sanubari orang hidup.

  8. Hey! Buat kalian2 yang ingin berdebat soal agama, ayo ke http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/ seru lho! Dijamin!

    Btw, congratz buat Amrozi dkk karena Anda sudah lancar memasuki neraka tanpa birokrasi2 yg rumit! Moga2 72 gay yang dijanjikan selalu memperkosa Anda tiap menit. Seharusnya si stupid *ucking Amrozi dkk itu setelah ditembak dicincang dulu sampe kecil2, baru diblender, dimixer, kasi tepung+gula, baru dikasi makan ke babi2 hutan, nah babi2 hutan itu ditembak lagi, lalu dipanggang, lalu dimakan oleh si stupid gay Abu Bakar Baasyir!

  9. Saya gak sepakat dengan Anis Matta…bagi saya pahlawan adalah pengakuan. Saya kira, tak ada seorangpun para pahlawan Indonesia, yang berniat memilih jadi pahlawan… Karena bagi mereka, kata pahlawan itu tidak pernah ada.

  10. # 26 adilah : iyah benar juga bahwa pahlawan itu tidakbutuh dikenang, namun telah meberikan makna luar biasa buat kemerdekaan 🙂
    # 27 Muda Bentara : saya mengaminkan selalu 🙂
    # 28 Heunceut Beureum : parah nih komentnya 😀 apa bedanya anda dengan amrozi kalo ngomongya seperti itu.
    # 29 To she the rap : hehehe bisa jadi 😀
    # 30 nirwan : *hihihi, anti banget dengan PKS ni*
    saya tetap mengatakan demikian, karena bukan sebuah pengakuan mereka inginkan, ketahuilah bahwa jaman dulu tidak semua juga ikut bertempur, ada juga yang ongkang2 kaki di rumah… ndak ikut berperang.
    pilihan para pahlawan adalah untuk berjuang, jadi pahlawan adalah sebuah pilihan 😀

Tinggalkan Balasan ke afwan auliyar Batalkan balasan