Tour de Sulawesi (5) : Partai Kurang Ajar

Memperingati hari Pahlawan yang jatuh tanggal 10 November, saya ingin menyajikan gambar berikut :

Apa yang terbayang ketika melihat foto ini?

Kalau saya satu ungkapan, PARTAI KURANG AJAR!!!

Monumen itu adalah monumen perjuangan yang berada Wotu, tepat di pertigaan jalan, dari Kota Masamba (Ibukota Kabupaten Luwu Utara) menuju ke Malili (Ibukota Kabupaten Luwu Timur) dan Kota Wotu sendiri, ada satu lagi sih menuju ke Pelabuhannya Wotu. Monumen ini persis berada di depan Puskesmas Wotu dan pangkalan ojek.

Monumen ini sendiri bertitahkan suatu kalimat dalam bahasa Wotu Lalambate Tarantajo yang artinya Bersatu kita teguh dan bercerai kita runtuh. Ungkapan yang sudah membudaya membuktikan dari dulu di semua tanah di Indonesia menggunakan semboyan yang sama dalam menghadapi penjajah.

Di bagian atas monumen, ada pajung atau payung, yang bagi orang Luwu itu memiliki nilai historis yang tinggi sebagai pelindung bagi rakyat.

Sayang monumen perjuangan itu, dijadikan ladang kampanye para Parpol dan calegnya, yang memang merupakan tempat strategis karena dengan satu fokus bisa melihat ke arah Baliho itu.

Benar-benar partai kurang ajar, omongannya doang yang perhatikan pahlawan, tapi untuk hal yang kecil menggantungkan kampanyenya di monumen perjuangan. Betul-betul tidak menghargai perjuangan pahlawan.

Ngapain dipilih kalo seperti itu…. hmm…..

Diterbitkan oleh aRuL

blogger, netizen, engineer wanna be, sometimes as a trainer, and maybe a consultant for anything

33 tanggapan untuk “Tour de Sulawesi (5) : Partai Kurang Ajar

  1. sabar mas.., oknum aja kali ituh, kasihan juga klo langsung men-cap partai itu tidak baik (saya bukan pendukung partai tertentu lho..), di ingetin dl.., klo ga mo ngerti juga.., baru bener2 KURANG AJAR.., dohh.., ngomongin politik ga kuat saya.., *kaburr ahh…*

  2. ckckckck..
    apapun dilakukan demi terpilihnya dirinya menjadi wakil rakyat..
    padahal lom tentu dianya mewakili rakyat..

    mengingat untuk jadi caleg tuh biaya minimal 15 jt.. semakin gedhe semakin baik..

  3. Wah mas memang kurang Ajar Tu partai…… Emang bener kalo Politik itu bisa menghalalkan Segala cara…. Ya seperti ini…

    Tapi Partai tempat Daeng Bernaung sebagai Calon LEgis Latif Gak seperti ini toh…… Wkwkwkwkwkwk…… Terpengaruh isu kalo Daeng mau jadi calon Legislatif dar Anak2 TPC….

  4. sebenarnya yg juga perlu disalahkan adalah pemda mengapa mengijinkan pemasangan sembarangan spt itu. kadang saya perhatikan di kota2 besar spt jkt juga banyak berseliweran spanduk2 dan ‘papan reklame’ tanpa ijin. kadang ditertibkan oleh pemda tapi lebih banyak didiamkan saja. selagi gak ada tindakan apa2 dr aparat sih biasanya orang jadi tak peduli dan cuek aja

  5. # 1 ciwir : kayaknya di sana ngak ada satpol PPnya 😀
    # 2 Mas. saDJa : usaha sih, tapi koq pasang di monumen perjuangan 😀
    # 3 spydeeyk : hal seperti itu ngak perlu diingatkan, tapi sadar diri mestinya.. masa mo jadi wakil rakyat udah gitu, gimana kalo udah jadi 😀
    # 4 Siddiq Basid : begitulah diq, ngak kreatip 🙂
    # 5 Syech Mbelgedez, “Imam Madzab Bocor Alus™ ” : wah mata bang Mbel koq mantap banget 😛
    # 6 Ronggo : yupz aja
    # 7 ecchan : iyah mereka blum pantas jadi wakil rakyat kalo seperti itu. Sebenarnya secara psikologis masyarakat sudah bisa menilai.
    # 8 Fenty : biar tau rasa partainya 😀
    # 9 OB : iyah sepakat 🙂
    # 10 Rindu : hehehe, blum ada 😀 tapi biar kayak gitu ngak perlu diingatkan, sudah besar 😀
    # 11 kanoko : iyap sama 🙂
    # 12 rizoa : bisa jadi, atau mereka asal-asalan jadi wakil rakyat 😀
    # 13 wennyaulia : iyap betul!!!
    # 14 gbaiquni : mas bukan pendukung partai yang bukan di foto itukan ? 😛
    # 15 rifa : iyapz 😀
    # 16 emfajar : hm.. bukan wakil rakyat tuh
    # 17 Frenavit Putra : iyap benar banget kata mu drex 🙂
    hahaha, kalian termakan gosip’e det ambe angki ngak jelas itu 😛
    # 18 ILYAS ASIA : iyah sama 😦
    # 19 cebong ipiet : iyap 🙂
    # 20 chic : ini ibukota kecamatan, tapi saya juga ngak ngerti apa orang di situ kali juga ngak paham 😀
    # 21 dwinanto : iyapz… aih.. seperti itu lagi hmm..
    # 22 mikekono : tapi komentar ini ngak bertendensikan? ckckckck
    # 23 Muda Bentara : iyah sebenarnya harapan kita mereka meberikan banyak tapi begitulah…
    # 24 nita : bukannya dibiarkan, tapi di daerah itu blum seketat jakarta, atau ibukota lainnya… ini bisa dikatakan desalah…
    # 25 itikkecil : he eh..
    # 26 nRa : ahahaha, mata anda benar2 jeli… itu wanita yang lagi menunggu angkutan 🙂

Tinggalkan Balasan ke Siddiq Basid Batalkan balasan