Unhappy New Year

Tahun Baru Mata Dunia Buta

Tak terasa permulaan tahun 2009 sudah kita jalani bersama, mungkin sebagian orang merayakan tahun baru ini dengan hura-hura atau juga ada sebagian kecil lainnya menyadari bahwa tahun baru kali ini ternyata kita masih diliputi oleh krisis global yang mau tidak mau menyentuh sisi kehidupan masyarakat Indonesia.

Ada juga yang ikut berdoa demi keselamatan bangsa dan negaranya, juga mendoakan kaum yang tertindas di belahan dunia lain agar terhindar dari penjajahan dan penyiksaan.

Mata dunia selalu tak luput dari namanya terorisme begitu pula akhir tahun 2008, peristiwa Mumbai yang disangkakan bahwa terjadi peristiwa terorisme terencana. Sampai dunia mengutuk kejadian tersebut. Hebat sekali respon dunia, sampai semuanya ikut berbelasungkawa, termasuk Indonesia.

Kalo dunia melihat Indonesia, kadang mereka berteriak seperti riak-riak ombak di lautan. Yang katanya HAM di Indonesia belum ditegakkan. Senator Amerika dan Belanda pun kadang ikut berbicara ketika ada OPM (Organisasi Papua Merdeka) melancarkan aksinya. Sampai menuduh Indonesia melakukan pelanggaran HAM. Atau RMS (Republik Maluku Selatan) juga selalu menjadi isu mereka dalam menilai HAM di Indonesia.

Hal sekecil itu mata dunia bisa terbuka lebar untuk membela sampai mati-matian. Mengirimkan pasukan dan tim inteligennya untuk menyelidiki tindakan terorisme tersebut. Reaksi spontan mengutukpun dunia terbuka lebar mata dan telinga melihat kejadian itu.

Kejadian lain, di suatu belahan jazirah Arab, Palestine yang sedang memperjuangkan hak-haknya di tanah kelahiran, namun masih terjajah oleh Israel yang menduduki dan memiliki kekuatan luar biasa untuk menghancurkan Jalur Gaza dari pendudukan oleh rakyat Palestine sendiri.

Puncaknya setelah gencatan senjata itu berakhir, Israel membabi buta menyerang Jalur Gaza dan rakyat palestine, sampai korban mencapai 300 jiwa.

Namun ternyata mata dunia tertutup oleh berlembar-lembar kain penutup wajah, seakan-akan tidak terjadi apa-apa di sana. Amerika dan sekutu-sekutunya tidak melihat kejadian itu sebagai pelanggaran HAM, pelanggaran Konvensi Jenewa yang jelas-jelas ada aturan main dalam berperang itu. Warga sipil Palestine menjadi sasaran amukan tidak karuan dari militer Israel, pemukiman sipil jadi sasaran bom-bom ganas.

Sayang sekali, ternyata Dunia hanya terbangun ketika hal kecil namun untuk hal besar tidak terpedulikan sama sekali. Atau yang mereka melihatnya menguntungkan mereka pasti selalu didukung walaupun bertentangan dengan HAM atau nurani mereka.

Peran AS dan PBB yang selalu digadang-gadang sebagai Polisi Dunia, tak lain adalah Satpam Israel, bukan mencari siapa yang benar dan salah, namun membela tuannya! Standar Ganda lagi-lagi berlaku bagi dunia dalam melihat suatu permasalahan.

Mata hati tertutup, telinga jadi tuli, kaki jadi kaku untuk melangkah, tangan sulit memegang, emang dunia lagi sakit, sakit pantas saja tahun baru ini tidak bahagia, namun sebuah ketidakbahagiaan karena dunia lagi sakit, lagi buta akan kezaliman yang terjadi di Tanah Palestine.

Terkirim doa keselamatan buat rakyat Palestine, Semoga selalu dalam lindungan Tuhan. Amin

Diterbitkan oleh aRuL

blogger, netizen, engineer wanna be, sometimes as a trainer, and maybe a consultant for anything

41 tanggapan untuk “Unhappy New Year

  1. Moral force suatu negara atas respon spontan terhadap tragedi Palestina sudah berubah menjadi puing2 kepentingan.

    Sekarang apa yang bisa kita harapkan dari AS dan PBB kecuali kekecewaan..

    Di persimpangan manakah cakar keadilan berada??

  2. Sebagai aksi keprihatinan atas penyerangan Jalur Gaza oleh Israel, tidak ada salahnya kita berpendapat ataupun berdoa dalam posting. Kita tidak mempunyai senjata, tidak memiliki kemampuan, tapi kita memiliki kekuatan menulis, saya mengajak teman blogger untuk beraksi lewat posting tentang keprihatinan ini. Silahkan kalau teman-teman berkenan.

  3. bilang amiien..
    semoga posting ini bisa dibaca anak cucu kita ..
    biar mereka belajar bahwasanya didepan segenggam kekuasaan, setumpuk raga tak bernyawa bisa tak bernilai apa-apa ..

  4. terdengar lantunan lagu maliq en desential Mata, Hati, Telinga..

    he eh.. setubuh buat kamu..

    emang dasar manusia yah.. gak ada yg adil

    jadi mari kita memulai keadilan ini dari diri kitasendiri

    *tumben kata2 ku ya rul* hehehehhe

  5. Smalem saya nonton dialog di TvOne, disitu wakil dari MUI bikin resolusi klo yg namanya sumbangan ke Palestina seharusnya tidak bersifat momentum atau ketika terjadi perang saja, tapi harus kontinu berkelanjutan semacam zakat gtu. Karena biar bgaimanapun juga masalah Yahudi-Islam dalam hal ini Israel-Palestina akan terus berlangsung sampai kapanpun…

  6. life must goes on, right…
    sekarang dunia boleh susah tapi kita semua harus yakin kalo kedamaian dunia sudah tampak di luar sana….

    happy new year 🙂

  7. Di satu sisi, perayaan Tahun Baru di Indonesia dilaksanakan dengan meriah, lebih meriah dibanding tahun lalu, karena cuaca cerah. Bahkan melihat tayangan TV (karena tahun baru cuma di rumah), serasa tak ada dampak krisis ekonomi di Indonesia.

    Di tempat lain, Palestina merayakan Tahun Baru nya dengan dibombardir bom oleh Israel.
    Dunia ini semakin tua, masyarakat dunia bukan semakin hidup berdampingan secara damai, namun nafsu keserakahan masih tetap ada, bahkan sampai dunia kiamat.
    Marilah kita mencoba hidup yang lebih baik di tahun ini, hidup yang lebih berkualitas….

  8. ah, palestina-israel itu ga lebih dari perihal rebutan tanah. siapapun yg punya kekuatan lebih ya dia yg bakal merasa berhak tinggal disana. as simple as might is right. macem trantib berhak nggusur2 tukang jualan yg ga bayar retribusi atau mafia tanah yg bakar2in pasar buat bangun hypermarket.
    masalah adil dan hukum nggak pernah jalan paralel. hukum itu ada dalam satu society, dan belum tentu bakal adil buat anggota masyarakatnya sendiri maupun si tertuduh. cuma meminimalisir damage aja sih, hukum itu.

    yet, anyway, emang gwa siapa ngomong2 kek gini?! haha. hafa helluva roller coaster ride ahead! ahoy!

    (=

Tinggalkan Balasan ke DET Batalkan balasan