Wanita itu adalah semangat dan kerja keras

Secuil cerita,

Jam tanganku menunjukkan pukul 03.45 sayup-sayup sudah terdengar lantunan ayat-ayat Al-Quran dari masjid-masjid yang bersahut-sahutan, sosok wanita dengan menggunakan high heels turun dari motor yang dikemudikan seorang cowok yang berjaket dan wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutupi helm hitam. Wanita itu berjalan mendekat, dengan wajahnya masih dibalut make up menor, ngak menor-menor banget sih cuman terlihat seperti habis dari pesta (apa ada pesta sampe jam segitu? :D) bajunya ngak terlihat karena tertutupi jaket juga.

Wanita itu akhirnya memesan makanan di sebuah warung lesehan yang terbuka di pinggir jalan. Beruntung sekali ada warung buka di saat libur lebaran kali ini apalagi samdini hari. Saya pun ikut memesan pecel buat pengganjal perut, dikarenakan malamnya saya cuman mendapat subsidi makanan terbatas.

Bukan…. bukan wanita itu yang saya akan bahas, karena nanti yah arahnya kalo bukan ke situ yah itu. Saya akan mencoba menceritakan kembali cerita-cerita wanita lainnya, yaitu wanita yang masih segar bugar melayani pelanggannya di saat semuanya tertidur lelap, sampai subuh di kala orang-orang sudah bangun dari tidurnya, wanita itu malah baru bersiap-siap membereskan dirinya untuk bergegas pulang.

Yah wanita itu bukan wanita macam-macam, beliau adalah seorang ibu dari 5 anak yang menjual makanan malam hari sampai subuh hari itu.

Makanan saya sudah habis, dan sebenarnya saya tertarik membahas wanita yang berhigh heels itu, ingin bertanya ke pemilik warung itu, wanita itu habis dari mana, tapi ternyata terbincanganku beralih ke wanita lain, yah pemilik warung itu.

“Bu tutup sampai jam berapa bu?”

“Subuh nak”

“Sudah rame bu yang beli makanan di sini?”

“banyak tapi blum seberapa sih, kan masih libur lebaran tidak seperti hari-hari biasanya”

“wah hebat bu yah, bisa tahan jualan dari jam 11 malam sampe subuh gini”

“yah namanya usaha, saya sudah 40 tahun di Surabaya, dan saya masih segar bugar lho untuk usaha-usaha ginian”

“Ngak mudik bu?”

“ngak, nunggu mobil…. nunggu semuanya balik baru saya mudik” sambil sesekali senyumnya dikeluarkan.

Akhirnya si ibu ini bercerita pengalaman-pengalaman hidupnya sampai akhirnya jualan di tempat itu.

“Dulu saya usaha ekspedisi nak, lumayan penghasilannya dulu bisa sampai tinggi, apalagi sebelum krisis 1997-1998, penghasilan gede, namun karena prediksi masa depan tidak baik itu akhirnya ditinggalkan. Saya beralih ke bisnis mebel”

“Bisnis meubel saya bersama suami itu, prospeknya bagus namun kita diberi cobaan oleh Allah, rumah saya terbakar bayangkan 3 rumah saya terbakar, namun saya biasa-biasa aja, malah senyum. Sampai keluarga saya yang menangis duka itu menganggap saya orang gila. Padahal saya beranggap bahwa Allah mengambil rezekinya kembali yang dititipkan di manusia seperti saya ini, tidak perlu disesali”

“Akhirnya beralih ke bisnis sewa mobil, yah lumayan besar waktu itu, tapi cobaannya banyak banget mas. Sampai mobil rusak, tertabrak namun untung diasuransikan.”

“Sempat juga 2 mobil sewa saya dicuri orang, tapi saya sempat menggunakan orang-orang saya memata-matai orang yang mengambilnya. Namun dengar-dengar sih ada keluarganya nikah, yah ndak apa-apa kali dipake beberapa hari, namun ternyata dilarikan juga. Akhirnya minta kapolres untuk bantuin jagain aja, yah akhirnya ditolong juga. Nah satu mobilnya itu kebetulan di titip di polres sebagai bukti, satunya dibalikin ke saya. Nah ketika saya mau ambil mobil kedua saya udah kasih uang Rp. 400.000,- ke polisi yang jaga, yah waktu itu duit sebesar itu udah gede lho mas, bayangkan uang sebanyak itu sebelum krisis gede banget”

“tapi mereka ndak mau terima katanya kurang, sampe saya dibilangi wong sugih koq medit, cobaan makin lama makin aja, atas keputusan boznya akhir mobilnya itu minta dibalikin juga, tapi masyaAllah, mobil baru saya itu sudah digores duluan pake batu bata, saya sendiri liat. Yah mas, namanya juga cobaan”

“Wah perjuangan yang sungguh panjang juga dan banyak cobaan juga bu yah menjalankan usaha-usahanya” saya mencoba menyimpulkan.

“Itu blum seberapa mas, saya dulu waktu sekolah udah usaha-usaha kecil-kecilan, jualan gitu, saya mau loh. Emang orang tua saya pas-pasan, pegawai negeri gitu loh mas. Jadi yang modalin itu dulu kakek saya kebetulan wiraswasta. Nah anak saya itu sudah mencoba mengikuti langkah-langkah saya untuk selalu memiliki usaha itu juga”

Ibunya sambil menunjuk anaknya yang lagi terlelap tidur di tempat sebelah, yang diselimuti oleh sarung melindungi dari serangan gigitan nyamuk yang luar biasa banyaknya di kota ini.

“Waktu saya kerja di ekspedisi sebelum saya buka usaha sendiri, saya rajin lho mas. Sebenarnya sih kerja di ekspedisi itu gampang, pekerjaan yang ada langsung dikerjakan, tapi kebanyakan pegawainya kadang masih cerita, nonton TV, dan kegiatannya tertunda lagi. Saya tidak begitu, saya langsung mengerjakan apa yang jadi tugas saya sampai selesai. Bahkan, saya ikut membantu teman saya sampai kerjaan bos juga saya bantu. Mahalan bos saya mempercayakan banyak kepada saya, gara-gara itu. Saya malah tau banyak apa yang dikerjakan bos saya itu.”

“Mas, bukan cuman itu mas, saya juga dulu usaha kredit-kredit gitu mas. Saya jualan ke teman-teman, awalnya jualan Hem, yang harganya RP. 2.000,- tapi saya kreditkan RP. 6.000,- dibayar 3 kali. Pertama bayar aja saya sudah kembali modal. Sampai akhirnya kreditan yang lain juga saya tanganin tabung gas, dan lain-lain, yang jelas saya bisa membelikannya”

“Nah saya mau anak saya seperti itu, tidak memaksa sih, tapi anak saya itu sudah mulai menunjukkan jiwa-jiwa mandirinya, dia tidak malu jualan”

“Nah ini jualan malam hari ini saya masih kuat, jiwa saya serasa masih muda mas, kalau masih ada usaha lain, saya akan masih mengerjakannya juga. walau umur sudah tua, sudah 3 anak yang nikah, tapi saya masih mau tetap berusaha menjadi duit. Yah kalo nanti rezeki itu akhirnya diambil Allah seperti usaha mebel saya kebakaran, yah itu kepunyaanNya yang dititipkan di kita.”

Tak terasa waktu berlalu, ternyata saya adalah pelanggan terakhirnya, azan subuh sudah dikumandangkan, saya pamit, ngobrol lagi dengan yang lain, yaitu Sang Khalik.

*Direkam menggunakan kepala saya, yah kepala saya, sudah mempersiapkan space yang banyak untuk mengingat2 setiap kata-kata ibu itu untuk dimasukkan ke blog ini.

Diterbitkan oleh aRuL

blogger, netizen, engineer wanna be, sometimes as a trainer, and maybe a consultant for anything

54 tanggapan untuk “Wanita itu adalah semangat dan kerja keras

  1. di tulis dengan gaya penulisan saya, kemungkinan ada salah kata bisa jadi. Kemungkinan penambahan kata juga bisa terjadi.
    Teman-teman juga pernah mendapatkan seperti ini bisa jadi. Yah ini kebetulan otak saya menulis seperti ini ;D
    semoga bermanfaat 🙂

  2. hmmm.., maaf mas.. klo saya bole nebak, ni ibu2 yang jual nasi pecel di keputih ya??, i guest.., klo salah maaf.., he2.., soalnya saya pernah cerita2 juga, kisah nya koq hampir sama banget.., salam kenal.. 😀

  3. Arul, sebetulnya tak perlu ada emansipasi di Indonesia, karena sejak dulu perempuan di Indonesia telah menjadi mitra sejajar bagi kaum pria. Dengan perempuan yang mau bekerja keras, maka sebetulnya banyak membuat perekonomian keluarga bisa tertolong. Dan hal ini tak perlu diperdebatkan bagaimana pendidikan anak-anak, karena sudah sangat banyak contoh anak-anak tetap berhasil, walau ibunya juga seorang pekerja. Dan anak yang tak sukses tak selalu dari keluarga yang perempuannya bekerja.

  4. semua yang ada di dunia memang milik Allah. kita hanya tempat penitipan sementara.
    salut dengan Ibu itu.. jiwa mandirinya begitu kuat. saya yang perempuan jadi terpacu untuk bisa setegar itu juga…

  5. numpang ikut belajar dari cerita ibu tadi…
    dia wanita yang bertanggung jawab…, sayang…, tidak semua dari kita yang mampu mencotohnya…, mudah-mudahan kita yang membaca blog ini dapat menirunya…

    amin…

  6. sepakat dengan ibu eny…..
    perempuan Indonesia itu kebanyakan lebih mampu survive dan mampu menjadi tulang punggung keluarga. mereka tidak malu untuk melakukan pekerjaan apapun asalkan bisa menghidupi keluarganya.

  7. hmm.. buat kita kamu muda!!!

    ayo berjuang rek!!! Jangan kalah sama ibu2, wong sudah berumur aja masih tetep semnagat. Masak kita yang masih muda males2an.. 🙂

    rul, thx sharing infonya.. 🙂

  8. berarti memang saat ini banyak wanita-wanita perkasa yang sebnernya sering kita jumpai.. sperti Ibu2 itu.. dan pastinya Ibu2 kita di rmh masing2.. luar biasa.. smoga semakin banyak wanita2 mulia seperti ibu itu .. apalagi untuk pendamping hidup.. *yah gak bang arul?* 😀 😀

  9. Emmmm … The inspiring women yah daenk …
    dan sampai kapanpun wanita akan selalu menjadi nafas dari kehidupan dunia ini

    dan saya juga mengagumi kekuatan wanita dalam membangun dunia ini , dari Khadijah yang rela berkorban demi jalan ALLAH , Laksamana Malahayati yang menjadi laksamana wanita pertama asia yang mati matian berperang di laut lepas untuk melawan kerakusan kaum eropah , begitu juga dengan cut nyak dhien, yang sampai mati rela mengorbankan kehidupannya demi melawan kezaliman kaum penjajah …. dan mereka semua adalah wanita , wanita-wanita perkasa yantg selalu menjadi mahnet dalam kehidupan ini .

    dan saya tak bisa membayangkan dengan kondisi wanita yang ada di dunia barat , wanita yang tergila-gila dengan gender yang menurut mereka sesuatu yang paling suci , gender yang telah menjadikan kaum kaum wanita ingris menjadi buruh kasar rendahan diwaktu pasca revolusi industri , wanita yang dijadikan objek jualan demi mengkayakan para germo-germo eropa yang hidung belang ….. tak bisa saya bayangkan jika jenis kehidupan wanita ala eropa itu terjadi di indonesia , sebuah tradisi yang menjadikan wanita menjadi mahluk rendahan …..dan nyatanya sekarang sebagian dari wanita kita telah mengikuti jejak mereka, sibuk membela gender dan emansipasi untuk menyetarakan kehidupan, kehidupan yang menjadikan mereka menjadi lebih rendah ,

    tentunya hal ini tidak layak terjadi , dan pastinya kita sangat mengharapkan adanya wanita wanita yang selalu meneladani keteladanan khadijah , malahayati, cut nyak dhien dalam memperjuangkan sesuatu , memperjuangkan sesuatu demi sebuah keridhaan akan kemulian tuhan …..seperti juga yang dilakukan oleh si ibuk yang digambarkan oleh daeng arul ini , dan ibu ini mengambarkan keteguhan khadijah dan kekuatan malahayati dalam mengarungi samudra kehidupan dan mensyukuri anugerah illahi …. anugerah yang harus selalu di syukuri …. dan wanita berhak tinggi itu juga menampakkan sifat-sifat kondisi wanita saat ini, kondisi wanita yang telah terjerumus dengan penipuan pemahaman eropa akan wanita , pemahaman bahwa wanita adalah objek yang harus di setarakan , disetarakan bagai buruh-buruh paling rendah yang adea di era revolusi industri ….

    Jika islam memandang wanita sebagai sesuatu yang mulia, maka dalam terminologi gendr barat wanita dipandang sebagai sesuatu yang BERHARGA…. bisa dihargai dengan lembaran nilai intrinsik uang ….

    *ada uang, ada barang ……
    mau ?

  10. Wah, ibu itu merupakan pekerja keras. Tapi suaminya kemana ya… same2 dia jualan hingga subuh…

    Tapi ceritanya terputus… ketika azan subuh…. Apakah ibu itu berusaha mengambil air wudhu untuk solat, atau malah meneruskan kerjanya… Sebab jika dia mengambil air wudhu untuk sholat maka akan kelihatan bahwa ibu itu bekerja/jualan untuk ibadah.

    Ditunggu tulisannya ya : Ttg apa yg dikerjakan ibu tsb saat mendengarkan adzan subuh…..
    Heheheheheh

    Selamat hari raya idul fitri. Mohon maaf lahir dan batin.

  11. # 2 Anang : iyapz..
    # 3 Andri : iyah begitulah, semangatnya itu lho….
    salam kenal balik yah
    # 4 spydeeyk : iyap, seperti yang sy bilang, pasti teman2 sudah pernah mendengar kisah2nya.. cuman sy dalam menyajikan dalam bahasa sy, eh ada beberapa sih yang sy sendiri lupa dan kayaknya kurang, tapi yah pake bahasa saya 😀
    # 5 fahmi! : semangatnya itu mas
    # 6 syifaaulia : haiyah… 😛
    # 7 adipati kademangan : iyah sepertinya begitu….
    # 8 gajah_pesing : benar banget mas
    # 9 agunk agriza : iyapz
    # 10 edratna : iyah bu, saya juga sependapat seperti itu, ndak perlu kita mempermasalahkan emansipasi, sedang dalam agama aja aturannya sudah menyetarakan.
    intinya benar banget seorang ibu itu sangat berarti dalam hidup kita yah.
    # 11 easy : sip.. semoga menjadi inspirasi buat semuanya
    # 12 gbaiquni : saya selalu mengaminkan… semoga kisah ini bermanfaat buat teman2
    # 13 det : wah sayang, saya ndak sempat menanyakan namanya 😛
    # 14 Masenchipz :sama2 yakz
    # 15 don45 : semoga kita juga bisa meniru semangatnya
    # 16 mbelGedez™ : hahaha.. berapa giga yakz…. sitik koq bang….
    # 17 itikkecil : oia, ada beberapa kata yang saya tuliskan bahwa bersama suaminya yah… yah saya mengakui kehebatan seorang wanita dalam mengubah nasibnya keluarga dan bisa jadi bangsa 😉
    # 18 mikekono : wah kalo ini benar2 teruji dulu dalam hal kegiatan2 di kampus ni…
    # 19 sez : iyah benar banget… kalo mau semangat bisa mencari sumber inspirasinya.
    # 20 angki : ok sy tunggu dah
    # 21 mymoen : iyah benar banget bung semoga selalu menghasilkan
    # 22 qizinklaziva : bisa jadi kalo anda berpandangan seperti itu, tapi bagi saya wanita itu sosok mulia, walau ndak semuanya seperti itu yah sisi lainnya terlihat dari wanita berhigh heels itu.
    # 23 okta sihotang : kangen yazk.. sama …
    # 24 fauzansigma : haiyah…… 😛
    # 25 Kur2 : iyap kur2 semoga…
    hahaha, saya juga mencari semangat nih… 😉
    # 26 ..DuduuuT : iyah… seperti jawaban sy terhadap spydeyk
    # 27 fauzansigma : amin…. hahahaha..
    wanita luar biasa selalu ada di sisi kita, semoga tidak hanya menjadi idaman kita, tetapi juga menjadi pasangan hidup… hehehe..
    sigma2 😛
    # 28 FaNZ : tapi apa?
    # 29 masDan : saya turut mengaminkan mas
    # 30 Rindu : tapi semangatnya bisa jadi seperti rindu… kapan ke sby nih? kalo ke sby kabari yakz… ketemu2 gitu mbak
    # 31 zoel chaniago : iyah… kan ada 2 sisi di atas… sisi berhigh heels dan berjualan…
    # 32 Muda Bentara : salut sama muda, komentarnya subhanallah lagi2 membuat saya terkesima…
    Benar banget muda, seperti katamu, bahwa banyak wanita-wanita terdahulu memberikan semangat hidupnya bukan hanya buat kaum wanita tapi pria juga.
    seandainya banyak wanita2 sekarang mengikuti jejak keluarbiasaan para wanita terdahulu bukan mengikuti trend2 barat yang saya liat berlebihan itu.

    Analisismu mantap banget melihat cerita saya di atas, sy sebenarnya mau menjelaskan juga bahwa ada 2 sisi wanita, namun biarkan yg membaca saya yang membaca maksud tulisan saya ini…
    # 33 Muda Bentara : saya juga muda
    # 34 hendra : haiyakz… ndak juga sih, di situ juga saya menuliskan bahwa polisi jg membantu koq, tapi memang ada beberapa oknum sih seperti itu
    # 35 Jay : inikan cerita dari perspektif sy 😀 jadi aktivitas selanjutnya tidak ada dalam rekaman otak saya 😀 hehehe
    namun sy percaya koq, setelah itu dia bergegas sholat
    maafin lahir dan batin ya
    # 36 laporan : iyah.. sama2 saling memberikan dukungan mas

  12. # 38 uNieQ : mmm emang kelebihanmu apa? 😛 kelebihanmu perasaan di beratji 😛 hahahaha
    # 39 la mendol : semoga bermanfaat mbak. Kalo ngeblog sy tahan sampe subuh 🙂
    # 40 Frenavit Putra : semoga bermanfat 🙂
    # 41 agungfirmansyah : sengaja ataupun ngak disengaja semoga bermanfaat 😀
    # 42 galihyonk : semoga salut kita juga berlanjut ke diri dan oralng lain 🙂
    # 43 risdania : iyapz.. semoga kaum wanita meniru.. oia laki2 juga
    # 44 isfiya : superwomen
    # 45 treen : ayo ktia mendoakannya 🙂
    # 46 ourkami : semoga ketabahan itu selalu ada 😉
    # 47 mirza : terima kasih mirza kunjungannya 🙂

Tinggalkan Balasan ke risdania Batalkan balasan