5 Alasan yang Mempertanyakan Kenaikan Harga BBM

Angka yang sungguh fantastis ketika melihat harga minyak mentah menyentuh U$120/barrelnya membuat semua dunia kelabakan, baik itu negara adidaya Amerika Serikat maupun negara berkembang seperti Indonesia.

Sumberdaya Energi Potensi (reserve) R/P tahun1)
Minyak Bumi 5 (milyarBarrel) 10.1
Gas Alam 92.5 (TCF) 41.6
Batubara 5370 (juta ton)

Sumber : BP

Memang kebutuhan akan Minyak Bumi masih tinggi, namun peningkatannya sudah kecil dibanding Bahan bakar yang lainnya. Ada apa sih dengan sumber energi kita?

Akhirnya saya mencari alasan untuk mempertanyakan kenaikan Harga BBM.

PERTAMA

graph1

Sumber : ASEAN Center for Energy

Dari grafik tersebut terlihat bahwa konsumsi energi kita terlihat bahwa Minyak Bumi menempati posisi pertama dalam pemakaian dan produksi sebagai Bahan Bakar. Namun sebelum tahun 2005 aja ternyata konsumsinya lebih tinggi ketimbang produksinya. Di sisi lain Batubara dan Gas Alam produksinya walau masih kecil namun bisa mengurangi konsumsi berlebihan terhadap minyak bumi.

Haruskah Harga BBM naik, jika kita bisa mengoptimalkan produksi dan konsumsi dari Batubara dan Minyak bumi?

KEDUA

graph2

Sumber : BP

Negara-negara lain sudah meningkatkan penggunaan Batubaranya dalam penggunaan energinya, kapan Indonesia?

Haruskan Harga BBM Naik?

KETIGA

PLN sebagai salah satu pengguna BBM, tidak memiliki konsensi batubara, semuanya dikuasai asing.

  • Tenaga Nasional Berhad (PLN Malaysia), punya konsesi di Gunung Lombok, Kalsel
  • Tata Power Co.Ltd (India), punya 30 % saham di KPC & Arutmin, Kaltim
  • Perusahaan Listrik Thailand, punya konsesi di Asam-asam, Kalsel
  • Perusahaan Listrik Philipina, punya mitra/konsesi di Kaltim dan Kalsel

Trus kemana batubara untuk PLN Indonesia? Padahal kebutuhan PLN untuk bahan bakar terutama di luar Jawa Madura Bali (Jamali) sangat besar.

Sekali lagi apakah Harga BBM Harus Naik, padahal kita kaya batubara?

KEEMPAT

UU No.22 Tahun 2001 : b.

bahwa minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan yang dikuasai oleh negara serta merupakan komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak dan mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional sehingga pengelolaannya harus dapat secara maksimal memberikan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat;

Pasal 8 UU No.22 Tahun 2001 :

(1)Pemerintah memberikan prioritas terhadap pemanfaatan Gas Bumi untuk kebutuhan dalam negeri dan bertugas menyediakan cadangan strategis Minyak Bumi guna mendukung penyediaan Bahan Bakar Minyak dalam negeri yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

(2) Pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian Bahan Bakar Minyak yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup orang banyak di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Apakah pemerintah sudah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan Minyak Buminya? Masihkah kebutuhan dalam negeri diprioritaskan? Adakah jaminan terhadap kelancaraan dan ketersediaan BBM?

Solutifkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) itu?

Lalu, kenapa Harga BBM Harus Naik?

KELIMA

Indonesia sudah memiliki Marlip punya Pak Masrah, Mobil Listrik ramah lingkungan bisa mengatasi sebagian masalah transportasi yang menguras banyak BBM itu, tapi sayang seperti yang dikeluhkan oleh Menteri Design Republik Indonesia bahwa designnya kurang gimana gitu.

Kenapa kita mengembangkan mobil-mobil listrik itu, mencarikan investor untuk mengembangkan, dan bisa menjadi tuan di rumah sendiri.

Lalu kenapa harus Harga BBM naik, jika kita bisa memanfaatkan marlip?

Kadang pemerintah hanya berfikir di sisi Demand Side Management (DSM) padahal yang lebih urgent penataan di sisi Supply Side Management (SSM) yang akhirnya merugikan rakyatnya sendiri. Padahal anggaran untuk peningkatan kualitas dan nilai di sisi SSM tidak lebih sama dengan penghematan yang direncanakan dengan DSM (menaikan harga BBM red).

Bersambung di posting lain

Sumber referensi :

  • Minyak dan Diversifikasi Energi, Handout Kuliah Manajemen Energi Listrik oleh Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng
  • Belajar dari Sang Murid, Handout Kuliah Manajemen Energi Listrik oleh Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng
  • Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2006-2015
  • UU no. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

NB : Masih Hibernate Mode On

Diterbitkan oleh aRuL

blogger, netizen, engineer wanna be, sometimes as a trainer, and maybe a consultant for anything

81 tanggapan untuk “5 Alasan yang Mempertanyakan Kenaikan Harga BBM

  1. pengennya tadi judulnya itu Haruskah Harga BBM Naik?
    tapi tulisan ini rencananya saya buat bertahap, jadi semakin banyak alasan yg mempertanyakan kenaikan harga BBM 😀
    Oia masih belajar menulis beginian, harap maklum kalo ada salah kata dan analisis 😛
    *Siyal blum tidur padahal mo jogging Minggu Pagi bersama tugupahlawan.com, gara2 insomnia nih*
    *Hibernate lagi 😛 *

  2. duh gusti… urip tansaya rekasa… mungkin nanti ada saatnya dimana semua komoditas fosil ini mulai menipis dan transformasi menuju bahan bakar baru tersendat… saat teknologi berkembang pesat dan manusia semakin tergantung dengan teknologi… ah manusia tak bisa apa-apa lagi karena kemampuan bertahan sudah jauh berbeda dengan manusia-manusia sebelumnya yang belum tersentuh teknologi.. hoho..

  3. analisis yang mantap, mas aRul. tapi sepertinya pemerintah sudah merasa yakin dan percaya diri bahwa kenaikan harga BBM ini akan menjadi solusi dalam mengatasi situasi ekonomi yang makin carut-marut. ada pernyataan pejabat bahwa nanti rakyat miskin akan diberi subsidi 100 rb per bulan. waduh, lagi2 ini hanya solusi sesaat utk menyenangkan hati rakyat. repot, mas.

  4. basi ya… . nik lagi naik lagi.
    jadi solusinya bahan bakar alternatif, nasionalisasi, dan yang penting kemauan dan keseriusan dari pemerintah.

    kapan ya…?

  5. Wah analisis yang bagus mas…
    Saya setuju dengan mas gempur.. sampean cocok jadi menteri ESDM..
    Yup, sebenarnya kalo kita bisa memaksimalkan potensi tambang dalam negeri tak seharusnya kelabakan seperti saat ini..
    Apalagi kasus korupsi ratusan trilyun belom mampu diungkap..
    Andai saja.. ah jika bisa berandai-andai…
    Tentunya masyarakat tidak melulu menjadi korban kebijakan..

  6. mari mulai mencoba alternatif kendaraan, kalo memang alternatif bhn bakar masi blom optimal. jadi, ngontel pake sepeda saja sbg altnatifnya.. tubuh sehat, polusi ndak ada, umur panjang, bumi awet muda.. apa lagi?

  7. Alasan pertama dan kedua dan kelima: Ini adalah solusi jangka panjang, bukan jangka pendek. Sosialisasi konversi kompor minyak tanah ke gas saja tidak lancar.
    Alasan ketiga dan keempat: http://blog.galihsatria.com/2007/11/24/kekayaan-alam-indonesia-dirampok-bangsa-asing/

    Solusi jangka pendek sepertinya memang harga BBM harus naik. jangan biarkan mobil2 sekelas landrover dan mercedes bens yang seliter cuma bisa 2 kilo memakan subsidi untuk rakyat kecil.

  8. Para pengambil kebijakan di pemerintahan memang dari dulu pintar cari alasan 😆

    Saya tetap nolak BBM naik dengan alasan yang sama, Rul.

    Menaikkan BBM ini tak lain dari cuci tangan saja bagi saya.

  9. Saya setuju sama mas Galih. Beberapa poin tersebut mang cocoknya untuk jangka panjang. Sedangkan sekarang pemerintah, katanya lho, supaya bisa survive dengan harga minyak dunia yang sampe 120 dolar AS per barel, mungkin ini yang terbaik. Dan setahu saya, asumsi harga minyak dunia untuk APBN kemaren 95 dolar AS per barel. Dan artinya, dari total subsidi Rp 45 T yang dianggarkan bengkak hampir 3 kali lipat. Ini masalah.

    Kalo mau ndak naik harga BBM, artinya anggaran subsidi yang bengkak itu harus ditambal dari anggaran lain, dan anggaran yang menurut saya investment bwt bangsa seperti pendidikan rasanya kurang bijaksana untuk dialihkan ke sana. Ntar kalo dialihkan, gantian mahasiswa yang demo minta realisasi 20% anggaran untuk sektor pendidikan. Nah lho.. Kalo memang mau dialihkan anggaran itu, mungkin kalo saya prefer dialihkannya ke sektor konservasi energi seperti kebanyakan poin yang sudah mas Arul paparkan.

    Menyoal BLT, menurut bu Sri Mulyani di Save Our Nation bbrp hari lalu, BLT memang tidak diarahkan untuk memberikan solusi, karena cakupannya yang marginal dan efeknya yang temporal. Beliau menganalogikan BLT seperti obat panas, buwat anak yang lagi demam. Maunya biar panasnya turun dulu, baru perawatan selanjutnya diberikan. Jika rakyat dibagi dalam tiga segmen, maka BLT adalah peredam buwat masyarakat menengah ke bawah, masyarakat menengah ke atas cenderung tidak akan terpengaruh, sedangkan masyarakat dalam golongan menengah inilah yang rawan mengalami tekanan.

    Lagian, ni sudah mo pemilu, bagi seorang pengejar posisi politik, untuk mengeluarkan kebijakan non-populer dalam situasi seperti ini, gak akan bagus dampaknya bwt pemilu ke depan. Jadi (mungkin) pak Pres memang merasa itu yang terbaik. Dari saya, unless we have done some comprehensive research about the decision, lebih baik kita berpikir bagaimana caranya mengawal BLT agar sampai ke tangan yang berhak, bagaimana kita membantu memberi solusi konservasi, bagaimana mengawal masyarakat dalam posisi keprihatinan, dan memastikan bahwa situasi ini tidak dimanfaatkan bagi kepentingan-kepentingan tertentu. Wallahua’lam.

    hidup rakyat Indonesia.

  10. Inilah Indonesia, negara tercinta yang memiliki sumber daya alam yang banyak tetapi tidak mau mengelolanya sendiri. Habis dikelola orang dan kita hanya dapat ampasnya saja.

  11. lima alasan yang bagus. Disertai dengan analisis yang mantab. sayangnya, lima alasan tersebut tetap dimentahkan oleh satu alasan dari pamerintah.
    “Beban APBN sudah berat Bung Asrul,” kata mereka….fiuuuuh!

    -Yang Banyak Belum Tentu Menang-

  12. Salam
    Hmm pemerintah ini memang membingungkan lebih tergoda untuk ikut2an terpengaruh pasar dunia padahal dengan harga minyak sekarang aja masih untung, entah siapa yang diprioritaskan, rakyat kecil atau para spekulan dan mafia minyak di luar sana, beginilah ekonomi neoliberalism *suck*

  13. analisa yang bagus pak.. saya setuju banget.. tata kelolanya yang perlu diperbaiki.
    cuma untuk jangka pendek agak susah terlebih dengan penegakan hukum yang setengah-setengah seperti sekarang.
    semua konsensi yang disebut tadi dimulai dari jaman orba yang tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan untuk langsung diputus. step by step.. dan ini yang tidak bisa dilakukan segera dalam kondisi harga BBM yg menggila seperti sekarang. asumsi APBN US$60 per barel. dan jangan dilupakan bahwa kenaikan sektor komoditas bukan hanya minyak tetapi juga beras, batubara, gas, dll nya.
    yang didepan mata kita ya kemiskinan bagi saya dan sekitar saya. entah bagi mereka yang udah kaya raya…

  14. # 2 Anang : masa manusia ngak bisa apa2? kayaknya pemerintah hanya mengandalkan DSM doang yg merugikan rakyat 🙂

    # 3 Abeeayang™ : amin…. BBM apa tuh yang seribu? 😛

    # 4 gempur :
    terima kaish pak…. ah masih jauh, tapi saya aminkan 🙂

    # 5 Sawali Tuhusetya : iyah pemerintah sudah tidak mendengarkan lagi suara kita, apalagi Pak wapres sudah sering mengatakan 80 % BBM untuk orang kaya.
    Solusi BLT bagi saya terlalu membuat rakyat makin bodoh aja.

    # 6 realylife : mungkin bagian 80 % BBM dinikmati orang kaya, tapi saya masih ragu. kenapa bukan pajak kendaraan aja yang dibebani tinggi.

    # 7 Oom Senang, Hati Riyang… :
    bang mbel kalo US$ 120/barrel bang bel masih kaya yah?

    # 8 mahma mahendra :
    iyah benar banget, padahal alasan2 itu lagi dibuat sama pemerintah untuk menaikan BBM seperti 2004 lalu. padahal selang waktu itu mereka bisa memanfaatkan kesempatan untuk mengelola Minyak bumi dengan baik, tanpa menaikan harga BBM

    # 9 azaxs : hahaha, terima kasih, amin 🙂
    korupsi selalu menjadi peluang pejabat…
    isu penjualan mahal Minyak bumi kita ke negara tetangga ketimbang untuk dalam negri juga jadi persoalan…
    betul2 membodohi rakyat…

    # 10 ndop : benar banget,…. saya selalu mencobanya juga ko, kekampus jalan kaki.

    # 11 galih :
    nah itu solusi sebenarnya yg dikemukakan beberapa tahun lalu tapi pemerintah tidak menggubris sisi supply side manajemen, cuman sisi demand side management aja diperhatikan. akhirnya menaikkan harga BBM.
    mobil2 berkelas itu tidak mesti menaikkan BBM secara keseluruhan, butuhnya mereka BBM berkualitas tinggi. naikkan aja BBM kualitas tinggi itu.
    tapi nyatanya selama kenaikan 5000 premium ternyata pemerintah malah menurunkan premix, pertamax itu….
    ironi, takutnya nanti malah premium di naikkan… dan ikut semuanya.. .tapi malahan BBM berkelas tinggi yg diturunkan lagi… apa itu memihak orang miskin?
    mmm sebuah strategi mantap pemerintah melindungi orang kaya.
    kenapa tidak menaikkan pajak kendaraan aja? saya nanti akan bahas dipembahasan selanjutnya tentang ini.

    # 12 alex® : hahahaha, makanya saya cari alasan mempertanyakannya
    yah saya tetap mempertanyakan dengan alasan yg saya ajukan juga

    # 13 Pujangga : hehehe, yah kita doakan aja pemerintah bijak.

    # 14 theloebizz : dilema itu

    # 15 ManusiaSuper : terima kasih juga mas 🙂

    # 16 Raden Mas Angki :
    thx mas raden ah kebiasaanmu jarang baca posting cuman ngoment 😛

    # 17 cK : gimana yak cK, minyak kita dirampok atas dasar alasan kerja sama.

    # 18 winsolu : oke terima kasih… nanti saya meluncur

    # 19 namakuananda : mmm difikir2 tapi nyambung ngak yak

    # 20 hanggadamai : nah itu, pernyataan wapres sepertinya terbalik deh

    # 21 Riosadja : yah emang dampaknya penghematan dan anti polusi
    ok2 🙂

    # 22 dhiliusition :
    terima kasih komentarnya mas 🙂
    sebagian saya sudah jelaskan dibalasan komentar saya kepada mas galih 🙂
    mengenai anggaran, saya koq melihatnya tidak seperti itu, malah anggaran kita itu untuk pengendalian SSM malah tidak digubris, makanya kita tidak siap ketika ada kenaikan harga minyak dunia seperti ini. langkah pendek memang itu yg difikirkan oleh pemerintah tapi tetap mereka “telat mikir” istilah dari kompas ;

    Pemerintah sudah mengetahui bahwa kita tidak boleh tergantung dengan harga minya bumi saat kenaikan BBM sebelumnya tapi ternyata tidak dijadikan evaluasi mendasar pemerintah dan akhirnya ketika harga minyak bumi dunia melebihi harga yg dianggarkan seperti ini.

    saya masih pesimis dengan BLT, berdasarkan evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya.
    tidak tepat sasaran dan betul2 hanya membodohi rakyat karena cuman disuapi.

    yah mungkin ketika BBM naik kita harus mengawal program pemerintah itu, namun sekarang masih belum naik dan alhamdulillah anggota DPR sampe saat ini juga masih menolak kenaikan BBM apalagi mereka tau anggaran APBN sesungguhnya ketimbang kita.

    hidup rakyat Indonesia.\ juga 🙂

    # 23 fikriana :
    nah itu perlu mereka diingatkan dan diberitau… sebenarnya banyak kasus terungkap tapi koq masih saya mereka membela diri argh…

    # 24 ompiq :
    yupz…
    yap masalah anggaran seperti yang saya jelaskan di balasan komentar buat mas dhiliusition 🙂

    # 25 bangomania :
    dari kemaren sudah liat OOT nih 😛

    # 26 nenyok : Salam juga
    yah seperti saya jelaskan di komentar2 saya di atas keuntungan buat siapakah kenaikan BBM ini? apakah hanya menutupi anggaran yang sudah berat?

    # 27 NdaruAlqaz : alasan yang mempertanyakan kenaikan BBM itu hehehe

    # 28 itikkecil :
    dari komentar pak JK juga sepertinya begitu
    iyap tos dulu sama2 jalan kaki

    # 29 nindityo : terima kasih 🙂
    jangka pendeknya? mmm kenapa selalu dikaitkan jangka pendek yakz? bukankan itu menjadi alasan pemerintah ketika menaikan Premium jadi 4500?
    kalo itu dijadikan alasan pemerintah lagi menaikkan BBM saya rasa tidak logis, mestinya penguatan anggaran di sisi Supply side management yg diberdayakan….
    kemiskinan akan selalu ada bagaimana kita bisa menguranginya dengan kegiatan produktif tapi bukan dengan destruktif memberikan BLT itu

    # 30 ghaniarasyid™ :
    bisa ngak yakz 😛

    # 31 natazya : iyap semoga amin…

    # 32 Fikar :
    hehehe saya juga orang Indonesia

  15. WOWOOO… lama nyecrollnya.. apalagi ini pake emthri.. seratus kb bos alias seratus rupiah sndiri satu halaman ini.. tp gak papa lah demi arul apa yg enggak? :mrgreen:

    matuRsuwun sudah di blogrol, pokoknya ndak rugi deh komeng di blog saya.. selain menyehatkan, juga menyenangkan saya.. hehe..

    thankyu ya bro, komengnya skaligus lima, waow.. saya tkejut dg sangadh! 😯
    lalu kemudian terharu.. 😦 trus menangis 😥

    sebenarnya mo komen di buku tamu tapi tadi udah coba 3 kali ndak bisa, 300 rupiah amblas. hehe.. mg2 di sini bisa.. amiin..

  16. Keruwetan itu sudah lama bermulai … bangsa ini (pemimpin) memang kurang cerdas, tidak mampu mengantisipasi, apalagi berbuat lebih jauh (baik). Eh … mom saja dengan analisis tentang alasan kenapa BBM tidak harus naik yang holistik.

  17. penjelasan yang mengena..kenapa negeri ini belum mengoptimalkan batu baru ??!!!

    kenaikan BBM di negeri yang luar biasa kaya akan segalanya…sungguh memprihatinkan…

    kemarin ikut demo BEM ITS gak ?? 😀 sayang sekali kalo gak ikut..temen2 lulusan TM langsung terjun demo, dan si budi kena marah polisi…salut buat bem seluruh Indonesia ( bem SI )..

    HIDUP MAHASISWA !!!
    HIDUP PERGERAKAN MAHASISWA !!!
    HIDUP REFORMASI MAHASISWA !!!
    HIDUP RAKYAT !!!

  18. Ulasan yang menarik, Mas. Masalah rencana kenaikan harga BBM memang sangat kompleks. Masing-masing pihak berdiri kokoh dengan pendapatnya. Pemerintah merasa yakin bahwa dengan dinaikkannya harga BBM, akan membawa kondisi keuangan negara kita menjadi lebih baik. Sementara pendapat masyarakat berbeda.

    Saya yakin, kalau dibahas ini nggak akan ada habisnya. Satu pihak mementingkan kepentingannya sendiri, sementara yang lain juga berbuat hal yang sama. Yang paling penting adalah bagaimana mencari titik temu antara Pemerintah dengan Masyarakat agar didapatkan jalan terbaik yang dapat disetujui oleh kedua belah bihak dan saling menguntungkan.

  19. Aneh ya, pemerintah tuh kayakny dah tutup kuping klo soal rencana ini. Meski DPR udah menarik dukungannya ma rencana ini, toh tetep aja ngotot…
    DPR aja gak didengerin yg notabene wakil kita di parlemen, apalagi wong cilik yg di jalan2 dan dipasar2.. ?..

    Menyedihkan

  20. # 34 langitjiwa :
    iyah bahasa kasarnya seperti itu, kompensasi=penyuapan 😀

    # 35 ndop : hahahaha terima kasih menghabiskan banyak kb untuk membuka halaman ini… 😀
    sama2 terima kasihnya 🙂
    hahahaha yah ampun….. sy juga terharu dengan komentmu yg panjang itu 🙂

    # 36 Ersis Warmandyah Abbas : yupz… sepertinya pemerintah tidak berkaca dengan peristiwa kenaikan BBM sebelumnya.
    yah seperti itu mereka mencari alasan yg menguntungkan mereka.

    # 37 cempluk :
    iyapz… sungguh memprihatinkan, anggaran dana pemerintah lebih banyak bersubsidi namun tidak tepat sasaran…
    ah itu, saya lagi ngumpulin tugas 😀 sayang sekali ndak bisa ikut 😦
    iyah kemaren habis penutupan LKMM TM datang koq ramah tamah dengan mereka.

    HIDUP MAHASISWA !!!
    HIDUP PERGERAKAN MAHASISWA !!!
    HIDUP REFORMASI MAHASISWA !!!
    HIDUP RAKYAT !!!

    # 38 achoey sang khilaf : masih banyak cara sebenarnya pemerintah dapat melakukannya misalnya dengan smart card namun akhirnya kenaikan BBM secara keseluruhan dijadikan tameng untuk mengatasi beratnya anggaran.

    # 39 maxbreaker : disatu sisi kita dituntut hemat juga 😀

    # 40 Okta Sihotang : amin… terima kasih 🙂

    # 41 zoel chaniago : hahahaha, yah nanti kalo dah beli motor bisa nambah anggaran pengeluaran dong 😛

    # 42 Edi Psw : Terima kasih pak 🙂
    saya berfikir malah menyengsarakan rakyat….
    banyak pos2 anggaran malah yg tidak diperlukan malah dititik beratkan, demi kekuasaan.
    makanya kita perlu mengemukakan alasan2 yg rill baik dari pemerintah maupun masyarakat, dan katanya jangan ada dusta diantara kita *pemerintah dan rakyat red* 😛 😀

    # 43 deen10february : beberapa anggota DPR memang akhirnya menolak kenaikan BBM ini sebagai landasan mereka untuk mendukung rakyat. jelas2 mereka tau penggunaan anggaran di APBN jadi malah mendukung kita untuk tetap menolak kenaikan BBM 😀

    # 44 arifrahmanlubis : yupz, terima kasih 😀

    # 45 Rindu : moga anggota DPR mau mendengar keluhan rindu 🙂

    # 46 la mendol : iyapz.. kemaren ndak sempat 😦 padahal pengen banget 😀

    # 47 syahrizal pulungan : nah itu kalo pun nanti jadi, kita bersama2 mengawasinya agar bisa berjalan dengan baik 🙂

    # 48 sambalgorengkentang : terima kasih 🙂
    yah pemerintah selalu mengamankan dirinya yg katanya sih untuk mengamankan anggaran APBN tapi nyatanya tidak memihak rakyat…..
    tidak belajar dari masa lalu 😀

    # 49 Hasan Seru :
    sip… mantap deh sudah mendukung 🙂
    saya kemaren mau aksi, tapi ada kuliah dan kumpul tugas, musti datang 😦

  21. ngumpulin duit buat bisa beli sepeda lipat kaya bos gw…
    mari kita bike to work…..
    irit ga pake bbm (tapi bbp=bahan bakar perut)
    sehat karena olahraga (sepedaan tiap hari berkilo2… lumayan)
    tapi paru2 hancur karena polusi jakarta (jd ga sehat dunk)

  22. sebutkan 5 alasan yang mengharuskan BBM naik!

    [pemerintah langsung angkat tangan tinggi2]

    sebutkan 5 alasan BBM tidak boleh naik!

    [arul langsung angkat tangan tinggi2]

    sebutkan 5 butir pansila!

    [gak ada yang angkat tangan]

    :mrgreen:

  23. iya..
    kenapa yah??

    batubara..
    emang di endonesia ini banyak batubara, tapi sangat sedikit investor yang tertarik dgn sumber energi yg satu ini.. sama juga nasib nya dengan sumber energi geothermal..

    klo kita bisa mengoptimalkan penggunaan sarana transportasi umum seperti busway, maka penggunaan BBM akan menurun..
    tapi, apakah pemerintah sudah mengoptimalkan sarana2 transportasi umum itu dengan mengedepankan kenyamanan masyarakan sebagai pengguna? *sambil melirik ke Kreta api*..
    tapi, seberapa orang *yg biasa bermobil* yang tertarik utk pindah ke busway?

  24. # 51 woelank: iyah saya sepakat bersepeda… saya masih jalan kaki koq ke kampus ku 😀
    hahaha kalo semuanya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pasti polusi berkurang juga toh 😀

    # 52 det : halah bisa2 aja… saya hapal koq pancasila boz 😛

    # 53 maxbreaker : ok terima kasih linknya 🙂

    # 54 AngelNdutz : hahaha, berarti nih ngak masalah yah BBM naik 😀

    # 55 oRiDo : batubara itu sudah banyak diambil sama bangsa asing, sudah dikapling… sisa yang jelek buat Indonesia sendiri…
    semua sistem berhubungan, kelancaran dan kenyamanan transportasi massal sangat perlu untuk mengurangi penggunakan kendaraan bermotor yang berlebihan.

    # 56 ardianto : iyah rencana mau nonton metro TV semalam tapi ndak sempat 😀

    # 57 FaNZ : yah tapi yang pake minyak rata-rata yang menengah ke bawa… 🙂

    # 58 rizkabrian : ngak seperti begitu rizki, ungkapan pak Wapres “80% BBM dinikmati oleh orang kaya” secara rill penggunaan BBM seperti pertamax, dll iya, tapi secara dampak semua elemen kena.. apalagi rakyat miskin.
    bagi orang kaya kenaikan harga BBM ini ngak masalah…
    nanti saya akan jelaskan di posting selanjutnya tentang mengapa bukan BBM yang dinaikkan 🙂

    # 59 alief : ah cak alief bisa aja 😛 sy cuman mengaminkan 🙂

  25. Artikel ini bagus dan perlu. Jadi kita bisa mengerti apakah memang harus naik atau terus mensubsidi harga BBM. Tapi tidak ada salahnya, menurut aku, kalau kita mulai mengarahkan perhatian pada dampak kenaikan harga BBM.

    Jujur saja, tentu kita harus selamatkan diri dulu. Kemudian, kita harus juga memikirkan tetangga-tetangga atau siapa saja orang yang dekat dengan keberadaan kita yang butu bantuan. Rakyat miskin pasti bakal “mati suri” dan otomatis kriminalitas bakal marak.

    Salam merdeka.

  26. ya udah… ayo bareng-bareng ke kampus naek sepeda pancal aja… sekalian hemat energi plus hemat duit. serius lho !!! mungkin saran saya ini terdengar biasa saja. tapi coba anda bayangkan jika mahasiswa di ITS semua nya pake sepeda pancal… minimal yang ngekos dah !!! saya jamin jumlah mereka sekitar 2000 orang. kalau 1 orang habis 2 liter dalam seminggu, berarti kita bisa hemat 4000 liter dalam seminggu. jika 1 liter itu 4500 rupiah, berarti kita bisa hemat 18000000 dalam seminggu !!! kalau sebulan berearti 72 juta dalam sebulan !!!

  27. # 61 asuna17 : ini ngiklan yah?

    # 62 Robert Manurung : Terima kasih bang 🙂 iyah nanti saya juga memberikan semacam solusi tentang jika terjadi kenaikan 😀
    Salam merdeka juga.

    # 63 fandy :
    wah hitungan mantap tuh, saya setuju banget dengan itu, tapi apa mahasiswa ITS mau?
    saya ke kampus jalan kaki lho… 😉
    ayo… kita jalan sama2 🙂

  28. Pesan dihapus!!!! IKLAN!!!
    —-

    PESAN YANG EMPUNYA BLOG
    sy akan menindak tegas pesan2 yang sudah terkategori iklan!!!! saat ini masih saya edit, tapi lain kali saya akan anggap SPAM!!!

  29. Kata “mereka” -> “BLT menurunkan angka kemiskinan”

    Kata Kelik -> “BLT menurunkan angka kemiskinan kepada anak2 dan cucu mereka” 😀

    Kata “mereka” -> “BLT membantu mereka yang berada di bawah garis kemiskinan”

    Kata Kelik -> “menjadi pas ditengah2 garis kemiskinan” 😀

  30. Ass… Mas Arus, analisisnya keren bngt meskipun cm dari sisi energi yg tak terbarukan (batubara)…

    Kapan2 bagusnya klw kita ngadain kajian ttg energi, ya di Gerbang Lor 49

    Salam mas…

  31. # 65 wawan : Pesan dihapus!!!! IKLAN!!!

    # 66 Rivai :
    eheheheh, saya masih jalan kaki 😀

    # 67 dimasrlp : iyah anekdot yang memang menggambarkan kebijakan pemerintah yg salah 🙂

    # 68 Januar :
    waalaikum salam, yah analisisnya memang energi lain selain BBM itu.
    ok dengan senang hati 🙂 ayo diskusi 🙂

  32. Masalah hasil bumi dinikmati rakyat sudah kok mas, buktinya pegawai pertamina itu pas zaman dulu terkenal favorit nomor satu. Intinya pembagian yg tdk merata. Akhirnya pemeritah-pun mending menjual kpd perusahaan asing yg lebih terlihat menguntungkan bagi pemerintah, yg kemudian dibagi2 kpd masyarakat kecil. Yang kaya harus mau berbagi kpd yg miskin. Itu bukan tanggung jawab pemerintah tapi kita

  33. BBM naik buat nyelamatin APBN yang akhirnya mengorbankan rakyat. Padahal APBN itu sendiri buat rakyat juga kan ??? Daripada dikasih BLT, mending harga murah. BLT cuma nyelamatin rakyat dalam 1 hari. Tapi 29 hari sisanya bakal nyengsarain rakyat kecil. Pemerintah pasti setuju BBM naik, soalnya pemerintah dengan gajinya yang “GEDE” gak ngerasain susahnya dapet uang buat rakyat gak mampu. Katanya berhasil menurunkan angka kemiskinan. Tapi yang kerasa malah tambah “MISKIN”. Miskin hati, miskin ilmu, miskin akhlak, dan miskin segalanya. Pangkas dong gajinya, sisihkan buat rakyat. Pemerintah gak becus ngurus rakyat dan negara. Jadi pemerintah juga bukan ingin memajukan Indonesia, tapi ingin cari untung buat diri sendiri. Kemana pemerintah yang bisa membuat perubahan yang sebenarnya ????

  34. saya dari mks, alumni D3elektro politeknik makassar. tolong dong infonya. kapan terbuka pendaftaran, tes dan pengumuman jalur D3 ke S1. soalnya sy mo lanjut ke sana tapi nda punya info. yaaa klo bisa lengkap dengan SPP N biaya transfer. tolong di kirim ke ardyjoecole@yahoo.com. thannnnx ya….ewako makassar.

  35. Jangan BBM yang dinaikkan terus tapi kualitas pendidikan dan moral para pemerintah yang harus dinaikkan jangan cuma janji kata-kata saja tapi juga wujud nyatanya dalam mensejahterahkan rakyat. i love indonesia….

  36. Inilah kenapa kita gak pernah maju. karena orang2 didalamnya cuma bisa menuntut dengan teori2nya yang terkadang gak bisa dipertanggung jawabkan. bertahap aja bung. gak usah menuntut banyak dengan membandingkan negara kita dengan negara lain. Liat aja jempol kaki kita, jangan terlalu sering ngeliat kelangit, ntar kesandung batu loh. Sekarang saya tanya, apa yang sudah anda sumbangkan untuk negara ini? teori2 bodoh ini?

Tinggalkan Balasan ke syahrizal pulungan Batalkan balasan